SITUBONDO, beritalima.com – Sehari setelah Bupati Situbondo Karna Suswandi menemui Ir. Wiratno, M. Sc., Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Langsung ditindak lanjuti dengan peninjauan oleh Wiratno bersama rombongan Komisi IV DPR RI ke Taman Nasional Baluran, Jum’at (26/3/2021).
Wiratno dikonfirmasi mengaku dalam pengembangan wisata Afrika Van Java – julukan Taman Nasional Baluran – harus dilakukan kajian.
“Nanti saya mau rapat dengan Pak Bupati dan tim. Tentu dengan tim pakar untuk melihat itu,” katanya.
Namun, ia memastikan bahwa pengelolaan wisata alam bisa dilakukan dengan pemerintah daerah. Bahkan ada ijin jasa dan sarana yang bisa dilakukan melalui koperasi atau pun BUMD bersama KLHK.
“Syaratnya banyak. Membuat rencana pengelolaannya, rencana tahunan, bagaimana cash flownya,” katanya.
Namun, Wiratno menegaskan bahwa yang terpenting adalah masyarakat setempat harus mendapat manfaat dari pembangunan apa pun. Termasuk pembangunan wisata alam.
“Perencanaan harus melibatkan masyarakat,” jelas Wiratno.
Sementara itu, Bung Karna berharap ke depan pemerintah daerah diberi kesempatan untuk membangun infrastruktur jalan dan listrik di wilayah Merak – Baluran.
Sebagai salah satu upaya pengembangan destinasi wisata. Sekaligus untuk masyarakat Merak – Baluran.
“Asalkan ini sudah selesai MoUnya. PAK infrastruktur sudah saya garap,” tuturnya.
Ia sendiri sangat optimis bahwa pengembangan wisata di Taman Nasional Baluran ini bisa jadi pengungkit pertumbuhan ekonomi di Situbondo.
Ketua Rombongan DPR RI Komisi IV, Sudin menerangkan, Taman Nasional Baluran atau dikenal juga little Afrika itu, manakala didukung menjadi wisata sangatlah bagus. Karena memiliki ciri khas yang menarik. Yakni keberadaan banteng.
“Ciri khas masing-masing ini harus dipertahankan. Makanya tadi saya tanya bisa tidak pakai Inseminasi Buatan atau kawin suntik, sedang dicoba. Bukan dicoba, harus dilakukan penelitian,” ungkapnya.
Karena itulah, pemerintah daerah Situbondo harus mempersiapkan wisata taman nasional Baluran ini untuk kemudian menyanggah keberadaan jalan tol.
“Kalau jalan tol sudah jadi, siap-siap saja Pak Bupatinya disibukkan dengan investor,” ungkapnya politisi PDIP ini.
Ia menerangkan dengan pengembangan yang baik berikut didukung dengan adanya jalan tol. Maka bisa mendukung meningkatnya wisata. Kemudian berujung pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Kalau jalan tol ada, yakin wisata meningkat, taraf hidup masyarakat juga meningkat,” tuturnya.
Politisi PDIP ini pun mengaku akan mendorong komisi terkait untuk turut mendukung pengembangan wisata di kawasan timur Kota Santri itu.
Pantauan di lapangan, rombongan legislatif dan eksekutif itu melihat sejumlah spot menarik di Baluran. Mulai dari padang savana Bekol, tempat konservasi banteng, Pantai Bama, dan Hutan Mangrove.
Mereka juga melepasliarkan sejumlah hewan dilindungi. Di antaranya yakni Burung Merak, dan puluhan anak penyu.(*/Roi)