Bupati Situbondo Serahkan Insentif Kader Posyandu, Tegaskan Komitmen Tekan Stunting

  • Whatsapp
Bupati Situbondo Yusuf Rio Prayogo saat menyerahkan secara simbolik insentif kader posyandu. (Rois/beritalima.com)

 

SITUBONDO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Kesehatan menyalurkan insentif bagi 5.698 kader posyandu yang tersebar di 17 kecamatan.

Bacaan Lainnya

Penyaluran dimulai pada Senin (6/10/2025), dan dilakukan langsung oleh Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo bersama Wakil Bupati Hj. Ulfiyah di Pendopo Kewedanan Besuki.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyampaikan bahwa pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,8 miliar untuk program tersebut.

“Alhamdulillah hari ini kita mulai menyalurkan insentif kepada 5.698 kader posyandu di seluruh kecamatan,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu.

Mas Rio menegaskan, para kader posyandu memiliki peran penting dalam membantu pemerintah menekan angka stunting di daerah.

“Saya berharap para kader terus bersemangat mendukung program kesehatan dan membantu Pemkab Situbondo menurunkan angka stunting,” tegasnya.

Setiap kader posyandu menerima insentif sebesar Rp500 ribu per tahun. Meski jumlahnya belum besar, Mas Rio menilai pemberian ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras para kader di lapangan.

“Kader posyandu telah bekerja tanpa kenal lelah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Insentif ini wujud penghargaan dari pemerintah daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mas Rio mengumumkan bahwa pada tahun 2026, pemerintah berencana menaikkan insentif menjadi Rp600 ribu per tahun.

“Insyaallah tahun depan insentifnya naik menjadi Rp600 ribu per orang per tahun. Ini bentuk perhatian kami kepada para kader yang telah berkontribusi besar dalam penanganan stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr. Sandi Hendrayono, membenarkan rencana kenaikan tersebut.

“Sesuai arahan Mas Bupati, mulai tahun 2026 insentif kader posyandu naik dari Rp500 ribu menjadi Rp600 ribu per tahun. Pencairannya dilakukan dua tahap, masing-masing Rp300 ribu per semester,” jelasnya.

dr. Sandi berharap, peningkatan insentif ini dapat semakin memotivasi para kader dalam menjalankan tugasnya di masyarakat.

“Peran kader posyandu sangat vital karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat. Dengan semangat dan dukungan mereka, pelayanan kesehatan di tingkat desa bisa lebih optimal,” pungkasnya. (*/Bet/Rs)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait