TORAJA UTARA,beritalima.com-Aksi turun kejalan dilakukan oleh sekelompok masyarakat Rantepao,mendemo kebijakan Bupati Toraja Utara,Dr.Kalatiku Paembonan,M.Si,setelah masyarakat itu menilai kebijakan Kalatiku tidak sejalan dengan taqklinnya,’Berubah untuk sejahtera’.
Kordinator Lapangan (Korlap) aksi demo yang dipimpin oleh Roland Hutasoit,saat menyampaikan orasinya didepan Kantor Bupati Toraja Utara,menuding Bupati Toraja Utara,dalam pemerintahannya di dikelilingi oleh ‘pembisiknya’ yang mencoba untuk mempengaruhi kebijakan Bupati.
Roland juga menyoroti soal adanya kenaikan restribusi pajak yang ‘mencekik’ masyarakat,hal tersebut mestinya mendapat perhatian pemerintah sehingga tidak berimbas pada masyarakat ‘kecil’.Amburadulnya sistim penempatan pegawai saat ini juga menjadi sorotan para pendemo tersebut.Begitupun soal lapangan Bakti di jadikan wisata kuliner mereka menilai,dengan berubah fungsinya lapangan Bakti menjadi pusat kuliner,apakah hal itu tidak mengganggu aktivitas warga sebagai mana fungsi lapangan tersebut.
Begitupun tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS),masa kepemimpinan Kalatiku Paembonan semakin memperlihatkan,PNS terlihat kurang disiplin,hal ini juga menjadi sorotan para pendemo tersebut.
Roland,dengan suara lantang meminta kepada Kalatiku Paembonan agar menata sistim yang ada,sehinggaToraja Utara,lewat perjuangan yang panjang saat diperjuangkan untuk menjadi Kabupaten baru,hal ini diharapkan bagi tokoh pemekaran tidak mencederai perjuangan mereka.
Sementara Antho Palimbomg,dalam orasinya, apa yang menjadi tuntutan para pendemo,hal tersebut mestinya menjadi cacatan kedepan untuk menuju Pemerintahan yang lebih baik.Mereka juga menilai Bupati Kalatiku Paembonan terlalu lemah,sehingga kesannya,kebijakan Bupati kurang tegas.
Demo yang berlangsung pukul 9.00 wita,Senin,5 Juni 2017,pada akhirnya para pendemo itu di terima oleh Kalatiku,dengan pengawalan aparat kepolisian dan Satpol PP Toraja Utara.(Gede Siwa).