TULUNGAGUNG, beritalima.com- Bupati Tulungagung, Jawa Timur, menghadiri upacara adat Ulur-Ulur, di Telaga Buret, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung Jum’at 4 Agustus 2017, lalu.
Upacara adat Ulur-Ulur ini diawali dengan tabur bunga di kawasan telaga yang dilakukan oleh Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo yang diikuti para tokoh masyarakat. Selain acara tabur bunga, juga diadakan kesenian Tayub yang merupakan salah satu kekayaan budaya asli Tulungagung. Bahkan Bupati dan Ketua DPRD setempat ikut menari tayub yang disambut dengan aplaus seluruh yang hadirin.
Dalam sambutannya, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo, mengatakan, dari melimpahnya air dari Telaga Buret, mampu memberi manfaat berupa panen raya dibidang pertanian, peternakan dan perikanan untuk desa Gamping, Gedangan dan Sawo.
Disamping itu, juga makin berkembang dan meningkatnya industri rumah tangga serta jalinan hubungan msyarakat yang harmonis antar warga desa Gedangan, Sawo, Ngentrong dan Gamping serta meningkatnya pariwisata berupa kunjungan ke Telaga Buret oleh warga yang ingin menikmati suasana alami dan segarnya udara di sekitar telaga.
“Diharapkan dengan makin berkembangnya pertanian, peternakan, perikanan serta industri rumah tangga, akan tercipta masyarakat yang ayem tentrem mulyo lan tinoto,” kata Syahri Mulyo.
Selain sebagai upaya pelestarian budaya adi luhung, lanjutnya, upacara Adat Ulur-Ulur ini juga merupakan bentuk rasa syukur atas rejeki berupa air.
Ketua pelaksana kegiatan, Sukarman, yang juga ketua Paguyuban Sendang Tirtomulyo, mengatakan, upacara adat ini digelar sebagai wujud syukur atas limpahan rejeki berupa sumber air yang terus melimpah. “Telaga Buret ini mampu menghidupi empat desa sekitar telaga,” kata Sukarman.
Menurutnya lagi, para siswa yang sekolahnya berada di sekitar Telaga Buret juga diberi kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kegiatan budaya yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali ini.
“Dengan begitu para pelajar tersebut akan ikut melestarikan warisan budaya yang adiluhung. Pada gilirannya nanti, supaya meraka juga punya tekad untuk turut melestarikan,” ungkapnya.
Kawasan Telaga Buret memang layak disebut sebagai kawasan alam lestari. Karena warga setempat begitu menghormati wilayah ini bukan saja sebagai sumber mata air yang terus melimpah, namun juga menjadikan destinasi wisata bagi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya.
Selain bupati Tulungagung, hadir dalam acara ini diantaranya Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi, SH, M.Hum, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono, Muspika Kecamatan Campurdarat dan penggiat aliran penghayat kepada Tuhan Yang Masa Esa serta masyarakat sekitar Telaga Buret. (Yudi/editor: Dibyo).