BONDOWOSO, beritalima.com – Setelah diluncurkan Gerakan Pendidikan kesetaraan berbasis desa (Getar Desa) beberapa waktu yang lalu, Bupati Bondowoso turun langsung untuk melakukan monitoring ke beberapa Desa yang sudah melaksanakan Program tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Bupati langsung bertatap muka dengan para pelajar yang sudah berusia lanjut, didalam kelas Bupati langsung berbincang-bincang dengan para murid yang mengikuti kegiatan belajar kesetaraan.
Menurut Bupati Bondowoso Drs Amin Said Husni pengalaman pertama bertemu langsung dengan mereka yang sedang menempuh sekolah kesetaraan, sangat menyenangkan sekali, karena terpancar dari semua murid yang sudah tidak muda lagi tersebut aura kebagian masih diberikan kesempatan untuk belajar.
“Bisa dapat tambahan ilmu, pengalaman, dan keterampilan. Seperti bikin jamu, bikin sinom. Nanti kalau ini bisa dikuasai dengan baik, bisa memproduksi sendiri di rumah. Kalau bisa dikembangkan sendiri di rumah, kalau bisa dikembangkan nanti bisa mengembangkan industri kecil di tingkat rumah tangga,” ujarnya di hadapan puluhan peserta didik Getar Desa.
Lebih lanjut BupatiIa menguraikan bahwa, dalam Getar Desa ini peserta didik bisa merasakan manfaatnya, sehingga ini diharapkan bisa memperoleh nilai tambah dan bisa meningkatkan sumber daya manusia.
“Apalagi ada tambahan vokasi atau keterampilan yang ini akan menjadi bekal mereka untuk life skill mereka. Siapa tahu dari sini mereka bisa mengembangkan usaha ruamh tangga dalam bentuk apakah bikinjamu, bikin sangkar dan lain-lain,” jelasnya.
Menurut data yang diperoleh oleh Beritalima.com bahwa, sampai dengan bulan Oktober sudah ada sekitar 15.666 warga belajar dengan rincian warga belajar kejar paket A (1.741), paket B (8.988), dan paket C (4.944).(*/Rois)