Bireuen Aceh, Beritalima.com. Bupati Bireuen H Ruslan M Daud, meninjau kuala jangka yang sudah dangkal yang saat ini tidak bisa dilintasi boet para nelayan, sehingga nelayan terpaksa memarkirkan boet mereka ditepi Pantai laut Jangka, Rabu (12/10/16) siang
Setiba dilokasi Kuala, bupati mendengar keluhan warga tentang terganggunya tambak budidaya ikan masyarakat dikarenakan tidak ada air, disebabkan saluran yang dialiri air sebelumnya juga ikut dangkal, dikarenakan Kuala tersebut sudah menjadi daratan tertimbun pasir.
Menanggapi hal tersebut Bupati Bireuen langsung perintahkan Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Bireuen, M Jafar, agar segera mengerahkan alat berat beko, untuk mengerukkan saluran yang dangkal, agar air yang dibutuhkan ke tambak warga segera teratasi.
Pantauan Beritalima.com Rabu (12/10), Setelah ditunggu beberapa saat, alat berat tersebut yang dibawa dengan mobil truck besar tiba di lokasi lokasi, lalu diturunkan dan pada saat hendak dikerahkan ke lokasi yang perlu dikeruk, Ruslan langsung naik ke alat berat tersebut diikuti Kapolsek dan Camat Jangka, masyarakat langsung ke kawasan lokasi pengurukan Saluran.
Bupati Bireuen H Ruslan M Daud, yang didampingi Kadis Perikanan dan Kelautan mengatakan kepada wartawan, pihaknya sudah mengerahkan alat berat beko untuk pengurukan saluran yang dangkal seperti yang dikeluhkan warga,” beko sudah kita turunkan untuk menangani saluran yang tidak dialiri air tersebut, mudah mudahan dengan kita keruk, budidaya ikan milik masyarakat kita tidak terganggu lagi,” harapnya
Dikatakan Ruslan, kuala Jangka perlu dibangun secara permamanen, pihaknya telah mengusulkan dana dari APBN 15 Milyar pada tahun 2017 mendatang diantaranya, untuk membangun dermaga tambak labuh, normalisasi saluran dan membangun Jetti“, Sebenarnya kuala ini sudah beberapa kali dikeruk, tetapi hanya bertahan tiga hingga empat bulan saja, karena tidak tersedianya batu penahan ombak, makanya jadi begini, tapi ini akan kita usahakan untuk membangunnya tahun 2017 mendatang,”pungkasnya. [Fauzan]
