Jakarta, beritalima.com| – Ribuan buruh di Jakarta dan Bandung gelar aksi turun ke jalan, tuntut perbaikan upah minimum provinsi atau UMP, karena tantangan hidup kian meninggi. Aksi buruh yang digelar dua hari (29-30/12), diantaranya protes dari pengumuman UMP di Jakarta dengan angka Rp. 5,7 juta/bulan.
Partai Buruh bersama Konfederasi Serikan Buruh Indonesia berperan besar dalam aksui buruh yang menuntut nilai UMP tersebut. Pihak Polri kerahkan lebih seribu personil untuk mengawal aksi buruh yang berjalan tertib di sejumlah titik strategis Jakarta. Upaya untuk mendekat Istana Negara dijaga ketat sehingga hanya sampai Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat.
Soal UMP di Jakarta, dinilai berada dibawah standar kebutuhan hidup layak (KHL) dan lebih rendah ketimbang Bekasi dan Karawang (Jabar). Buruh menuntut pemerintah memutuskan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) DKI Jakarta 2026 di atas 100% KHL DKI + 5% atau setara Rp.6 juta.
Pertimbangan tuntutan memang masuk akal,mengingat berbagai kebutuhan mendasar seperti baya kos, listrik, makan-minum, transportasi dan lain-lain pun bergerak naik. Sehingga, angka yang ditetapkan baru saja oleh Pemerintah dinilai belum seimbang.
Jurnalis: abri/dedy








