JAKARTA, beritalima.com| Sebagai upaya pemerataan dan percepatan vaksinasi, pemerintah terus mendistribusikan vaksin hingga ke pedalaman di seluruh Indonesia. Maka itu diperlukan dukungan dan kerja keras seluruh pihak agar vaksinasi dapat menjangkau hingga pelosok daerah, mengingat keunikan dan tantangan masing-masing daerah pun berbeda-beda.
Dalam dialog virtual bertema Perjuangan Vaksinasi di Pedalaman Indonesia di Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sulbar, Mustari Mula mengakui jika kondisi geografis yang beragam menjadi salah satu tantangan pelaksanaan vaksinasi di Sulawesi Barat. Bahkan di wilayahnya beberapa daerah cukup terisolasi dan tidak terjangkau kendaraan roda dua.
“Sangat bersyukur banyak dibantu, bahu membahu dengan berbagai elemen terutama TNI Polri, Nakes (tenaga kesehatan) dan masyarakat,” ungkap Mustari pada Rabu (24/11/2021).
Tak hanya bagi vaksinator, kondisi geografis ini juga menjadi tantangan bagi distribusi vaksin, khususnya sebagai upaya tetap menjaga kualitasnya. Terkait ini Mustari mengatakan, untuk distribusi ke daerah terpencil telah ditentukan dan dikalkulasi waktu dan jarak tempuhnya, sehingga vaksin rata-rata tiba tetap dalam kondisi baik. “Stok vaksin juga terpenuhi,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, hingga dua hari lalu, capaian vaksinasi adalah sekitar 56%. Hal ini didukung antusiasme masyarakat pedalaman akan pentingnya vaksinasi. Pada awalnya mereka cenderung menghindar bahkan menolak tenaga vaksinator, karena belum mendapatkan informasi yang benar.
“Tapi setelah teredukasi dengan baik, justru partisipasi masyarakatnya lebih proaktif untuk divaksin,” jelas Mustari seraya menambahkan bahwa selain sosialisasi dari nakes, masyarakat juga sangat terbantu dengan informasi dari media utama seperti televisi.
(An)