Buzer Bertentangan Dengan Pancasila Memporakporandakan Persatuan Bangsa

  • Whatsapp

Oleh Prihandoyo Kuswanto
Ketua Pusat Studi Rumah Pancasila

Jika negara ini masih berdasarkan Pancasila maka tidak akan melakukan adu domba rakyat nya dengan menggunakan buzer.
Overdozis Buser ini sudah menjurus pada perpecahan bangsa ,tentu saja hal ini harus segerah diakhiri ,jika tidak bangsa ini akan terpecah belah sebab Buser sudah menyerang hal yang paling sensitiv yaitu Ras,Agama,Suku ,seakan tidak peduli dengan persatuan bangsa ini .

Budaya buzer jelas bukan budaya bangsa Indonesia bukan budaya yang berdasarkan unggah ungguh dan buksn budaya onok rembuk Yo dirembuk ,mengapa justru hal yang demikian dibiyayai oleh pemerintah ?
Marilah kita buka sejarah bangsa ini tentang penting nya persatuan bangsa seperti yang dipidatokan Bung Karno …

….” Saudara-saudara, aku ganbarkan perjuanagn kita sejak 1908 sampai sekarang ini sebagai satu sungai. Gambaran lain adalah satu perjalanan kita mencari diri kita sendiri. Dalam 50 tahun ini kita mencari diri kita sendiri, mencari kepribadian, own identitiy. Kita tidak mau menjadi bangsa peniru, penjiplak, kita mau menjadi satu bangsa Indonesia dengan kepribadian corak sendiri. Tidak mau kita menjadi satu bangsa satelit, pembebek, peniru, penjiplak. Identitas dan kepribadian inilah yang kita sebut dengan Pancasila. Pancasila itu jiwa kita.

Tapi saudara-saudara saya peringatkan semuanya, janganlah seperti negara lain. Indonesia adalah satu nation. Satu negara yang berjuang. Negara kita adalah alat perjuangan, alat untuk membina masyarakat adil dan makmur, alat untuk menghabisi tiap-tiap penyakit dari dalam, kita berjalan terus dengan alat ini. Penduduk Nusantara cikal bakal negara Indonesia menjadi satu bangsa dan tidak dibagi-bagi.”

Menurut Bung Karno, bangsa Indonesia adalah kesatuan dari barat sampai kepulauan timur. Imperialisme memecah belah kesatuan itu lewat adu domba. Antar suku dibuat saling membenci, pun antar golongan. “Persatuan dan kesatuan adalah satu-satunya cara agar bangsa ini lepas dari hinaan serta penindasan bangsa lain.

Saudara-saudara, bangsa Indonesia ini seperti sapu lidi yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat, menjadi satu, mana ada manusia yang bisa mematahkan sapu lidi yang sudah diikat. Tidak ada saudara-saudara. Jikalau kita bersatu, jikalau kita rukun, kita menjadi kuat kesatuan sikap dan tindakan.”

Menurut Bung Karno, organisasi politik modern mulai berkembang sejak berdirinya Boedi Oetomo dan terus berkembang hingga pasca kemerdekaan. Melalui organisasi itu bangsa Indonesia perlahan mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kemerdekaan. “Saya menilai demokrasi telah membangun situasi dimana setiap orang bebas untuk berserikat. Namun seluruh organisasi dan partai politik harus berlandaskan persatuan dan kesatuan, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan organisasi.

Ini pun tidak berarti saya meremehkan partai dan organisasi yang sekarang ada, sama sekali tidak. Kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan. Tidak mungkin partai dan organisasi bergerak seperti sekarang ini kalau tidak ada negara Indonesia.

Jaga hatimu, jaga jiwamu, jaga rohmu. Selama hatimu, jiwamu, rohmu kuat, bangsa Indonesia akan kuat. Bangsa Indonesia akan mencapai segala yang diidam-idamkan. Saudara-saudara bawalah obor semangat ini terus hingga Indonesia merdeka 100 persen tercapai dan masyarakat real happiness tercapai. Merdeka!”

Rasa nya kita harus melakukan perenungan dan melakukan rembuk Nasional untuk menyudahi perpecahan bangsa ini jika tidak Indonesia akan musna .

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait