Cabai Dipasok Dari Luar Jawa Untuk Kekurangan DKI Jakarta

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Pengendalian kenaikan harga Bawang Putih dan Cabai Rawit Merah, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Pemerinrah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka untuk mengamankan pasokan bawang pitih dan cabai rawit merah yang akhir – akhir ini cenderung terus naik.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, mengetahui bahwa cabai sebagian besar panennya dari luar pulau Jawa. Sehubungan di Pulau Jawa hujan, maka barang tersebut dibawa dari luar Jawa. Sementara bawang putih secara nasional masih menyetok 150 ton. Oleh karena itu, Kementan bersama PT . Food Station Tjipinang Jaya akan melakukan operasi pasar cabai rawit kering, dan cabe merah keriting serta bawang putih di 22 Pasar DKI Jakarta.

“Mudah – mudahan dalam waktu dekat tidak lebih dari satu bulan harga sudah normal kembali,” terang Agung Jendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan.

Lebih lanjut dua minggu sebelumnya, Agung mengakui bahwa pasokan cabai di Jakarta kurang sehingga menyebabkan harga cabai melonjak hingga Rp90 ribu per kilo gramnya. Sedangkan normalnya pasokan cabai untuk DKI Jakarta sekitar 42 ton per hari namun sekarang ini pasokan cabai hanya 32 ton per hari.

“Oleh karena itu cabai kita datangkan dari Kalsel, Sumbar, dan Sulawesi Selatan,” imbuhnya kepada beritalima.com, Minggu (8/2/2020) di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Lebih jauh harga cabe secara nasional berkisar antara Rp40 ribu – Rp50 ribu, dan menurut anggapannya tidak menginginkan harga cabai terlalu jatuh karena kasihan pada peraninya. Sedangkan kebutuhan nasional 1 tahun 100 ribu ton.

Masih diungkapkan Agung Hendriadi, stok idul fitri sekitar bulan April, awal Maret sudah pada panen. Intinya ketahanan pangan untuk idul fitri terbilang aman sampai lima tahun ke depan karena jatuhnya panen di bulan April. ddm

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait