Membangun masyarakat Indonesia yang kuat dan kokoh khususnya generasi muda bangsa sehingga mempunyai rasa nasionalisme tinggi serta memiliki kecintaan terhadap negaranya, dimulai dengan membangun atau mendidik terlebih dahulu jiwa dan raganya. Yaitu keseimbangan hubungan manusia dengan Sang Pencipta dan hubungan kita dengan masyarakat. Karena pada dasarnya manusia itu adalah ciptaan Allah SWT, begitu juga manusia sebagai mahkluk sosial yang tergantung satu dengan lainnya, tidak bisa hidup sendiri.
Dengan membangun jiwa atau mental para generasi muda bangsa Indonesia yang suci dan bersih akan menghasilkan generasi Indonesia unggul dan bermoral. Tentunya kita mengharapkan tidak akan ada lagi perilaku-perilaku yang menyimpang seperti perbuatan anarkis, munculnya paham radikalisme, dan budaya korupsi atau memakan harta bukan haknya yang belakangan ini muncul sebagai trend (baca : gaya hidup) “pejabat kita”.
Mumpung masih ada waktu, dan mumpung diberi kesempatan, mari kita segera berbenah diri bangkit dari zona nyaman. Jangan hanya memikirkan duniawi, pangkat dan jabatan semata. Berbuat baiklah kepada sesama, hidup rukun, gotong royong, dan amalkan ilmu pengetahuan untuk masa depan generasi gemilang. Buang jauh-jauh sifat keras hati, iri, dengki mau menang sendiri, dan semua perilaku yang tidak sesuai dengan norma budaya luhur bangsa Indonesia.
Semangat pagi saudaraku, salam satu hati guyub rukun sehat dan sukses selalu.
Surabaya, 29 Oktober 2019