Sewaktu kecil dulu Anda sering mendengar istilah atau ungkapan bahasa jawa _”cancut taliwondo”_. Namun akhir-akhir ini ungkapan atau istilah tersebut sudah jarang terdengar di telinga, jarang kita jumpai lagi, dan terasa asing di telinga anak-anak jaman now. Jaman memang sudah berubah, di era revolusi industri 4.0 ini anak-anak kita sudah banyak dimanjakan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hand phone, smart phone (gadget pintar), sudah menjadi kebutuhan primer yang hampir sebagian besar dimiliki masyarakat. Bukan saja orang tua, guru, pegawai swasta, pedagang, buruh pabrik pun sudah tidak asing lagi dengan yang namanya hand phone, smart phone.
Alat komunikasi pintar yang satu ini sudah menjadi kebutuhan pokok, _”gaya hidup”_ bagi sebagian besar warga masyarakat. Kehidupan serba instan telah merasuki, menjangkiti generasi muda penerus bangsa. Penginnya mencapai sesuatu dengan usaha yang tidak maksimal, ingin sukses, ingin menjadi Kepala Daerah, menjadi Bupati, atau Walikota tapi tidak mau _”cancut taliwondo”._
Istilah cancut taliwondo berasal dari bahasa Jawa. Dalam bahasa Jawa, cancut berarti menyingsingkan baju. Cancut taliwondo memiliki arti bersegera berangkat mengerjakan tugas. Secara filosofis, cancut taliwondo memiliki makna ikut bekerja sama dengan segenap kemampuan yang dimiliki, dan tidak hanya berpangku tangan.
Jadi di kehidupan yang serba instan ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang yang mau meraih sukses. Maju sebagai calon Bupati atau Walikota. Anda dituntut berusaha sungguh-sungguh, berusaha dengan sekuat tenaga, supaya bisa meraih hasil yang maksimal. Bukan cuma pasang baliho, bagi-bagi kalender dan nebeng popularitas saja. Terapi tidak punya passion, tidak mau berkreasi, dan berinovasi. Jika Anda mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah, jangan harap bisa meraih kemenangan, mendapatkan masa depan gemilang.
Masa depan itu harus direncanakan mulai awal, perlu dibangun, dipersiapkan, dirancanakan dengan sebaik mungkin. Masalah matang atau setengah matang itu urusan nanti, yang penting ada niat dahulu. Nawaitunya harus benar, punya kenyakinan, percaya diri, jangan lupa terus berusaha dan berdo’a. Kami yakin ada Sang Maha di atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang. Malu!, Anda mustinya malu dengan orang tua yang sudah dengan susah payah mendidik, membesarkan, malu dengan para leluhur, dan malu dengan Sang Maha Kuasa.
Segera bangkit! Hal itu menjadi ajakan yang tepat bagi Anda calon Kepala Daerah yang ingin menggapai asa. Bagi kalian yang ingin menjadi Bupati, bagi kalian yang ingin jadi Walikota, bagi kalian yang ingin jadi seorang pemimpin, dan menginginkan bangsa ini menjadi bangsa besar, sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Cangcut tali wondo carané Wong Jowo.
Sekaranglah waktunya menyingsingkan lengan baju, bersegera berangkat mengerjakan tugas. Yang lagi menuntut ilmu, jadi pegawai negeri, Anggota Dewan jadilah murid teladan, pegawai negeri, dan wakil rakyat yang baik, (baca: profisional), jangan korupsi, ingat jangan korupsi. Begitu juga yang jadi guru, dosen jadilah panutan bagi anak didik, dan yang jadi rakyat biasa, petani, nelayan, buruh, dan karyawan bekerjalah dengan tulus iklas. Bekerjalah dengan segenap tenaga, kemampuan yang dimiliki, jangan hanya berkeluh kesah saja.
Tataplah masa depan dengan gemilang, dan selalu bersyukur atas segala nikmat sehat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Karena sehat itu mahal, tidak ternilai harganya.
Lupakanlah masa lalu, dan bergegaslan dari sona nyaman. Di dalam kehidupan yang serba instan ini jika kita tidak punya pemikiran yang brilian akan tertinggal. Jadikan pengalaman buruk sebagai guru yang terbaik, dan hadapilah semua tantangan, rintangan yang menghadang. Tidak ada kata yang sulit, tidak ada kata susah, dan tidak ada yang tidak bisa, kalau Anda mau berusaha sungguh-sungguh, berusaha dengan sekuat tenaga.
Hidup ini memang perlu perjuangan dan kerja nyata kawan, bukan malah terus berpangku tangan, bermalas-malasan. Lakukan, dan kerjakan apa yang menjadi peran Anda masing-masing, supaya menghasilkan perubahan besar bagi kemajuan bangsa Indonesia kedepan.
Sehingga apa yang telah dicita-citakan oleh Founding Fathers (Bapak pendiri bangsa) setelah 74 tahun merdeka akan segera terwujud. Yaitu menuju Indonesia unggul, rakyatnya hidup rukun, damai, adil, makmur, dan sejahtera.
Di jaman global atau revolusi industri 4.0 ini kita memang amat sangat membutuhkan seorang calon Kepala Daerah yang mumpuni. Karena di negara kita sudah terlalu banyak politisi. Bagaimana pendapat Anda?
Surabaya, 6 Januari 2020
Cak Deky.