SUMENEP, beritalima.com | Hari ini Pengurus Anak Cabang Ikatan Alumni PMII Ganding Sumenep menyelenggarakan Peringatan Hari Lahir (Harlah) PMII dengan cara mengundang Bendahara Umum IKA PMII Jatim Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman untuk memberikan tausiyah pergerakan.
Dalam tausiyahnya, Cak Firman menyampaikan bahwa PMII itu ibarat sebatang pohon raksasa. Akar dari pohon tersebut adalah Islam Aswaja An-nahdliyyah. Jadi sehebat dan secemerlang apapun anggota PMII dan alumni PMII, jangan sampai tercerabut dari akar tersebut. Kenapa Aswaja Annahdliyyah? Karena PMII lahir dari rahim NU, maka langgam Aswajanya juga ikut NU. Apakah ada langgam Aswaja selain Annahdliyyah? Menurut Cak Firman di Indonesia saat ini ada Aswaja roso wahabi yang disingkat Asrobi. Asrobi ini memiliki Fikrah dan Harokah yang bertentangan dengan Aswaja An-nahdliyyah. Aswaja Annahdliyah berlanggam moderat, toleran dan berjalan di atas garis equilibrium.
Di atas akar Aswaja Annahdliyyah tersebut tumbuhlah pohon PMII yang bercabang-cabang, beranak-cabang dan memiliki banyak ranting. Tentu saja pohon PMII ini rimbun daunnya dan lebat buahnya untuk umat, bangsa dan negara.
Selain ibarat pohon, IKA PMII juga ibarat rumah bersama yang besar dan dihuni oleh sebuah keluarga besar dengan beragam profesi dan orientasi politik. Yang namanya keluarga dalam satu rumah tentu tidak boleh cuek satu sama lain, dalam artian alumni yang sudah sukses jangan sampai cuek terhadap alumni yang belum sukses. Alumni yang sudah berposisi strategis jangan cuek terhadap alumni yang belum berposisi strategis. Inilah yang disebut esprit de corps atau jiwa korsa.
“Alumni PMII yang sudah sukses dan berposisi strategis namun lupa atau cuek terhadap sesama alumni yang belum sukses dan belum berposisi strategis sebaiknya ikut Mapaba lagi. Saya siap jadi Ketua Panitia Mapabanya!” tandas Pengurus Harian PW LP Ma’arif NU Jatim ini diikuti tepuk tangan membahana seluruh peserta kegiatan Peringatan Harlah PMII tersebut.
Di akhir tausiyahnya Cak Firman meminta agar PAC Ganding segera membentuk kepengurusan Ranting di setiap desa. “IKA PMII berbeda dengan PMII, kalau PMII berbasis kampus, maka IKA PMII berbasis kampung. Segera bentuk kepengurusan hingga ke pelosok kampung. Kita ini Ormas yang sejajar dengan NU dan Muhammadiyah, kita bukan lagi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) ataupun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Saya yakin banyak alumni PMII Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jember dan lain-lain yang sekarang sudah pulang kampung ke pedesaan di seluruh wilayah Kecamatan Ganding, carilah mereka dan ajak melanjutkan perjuangan melalui wadah IKA PMII” pungkas BPO HKTI Jatim ini.