JAKARTA, beitalima.com – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, mendesak pemerintah Indonesia menggalang kekuatan internasional, untuk menolak kebijakan sepihak Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem.
Menurut Muhaimin atau Cak Imin, pernyataan Trump soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah menunjukkan bahwa kebijakan negara Paman Sam di Timur Tengah selalu ambigu, berstandar ganda, serta provokatif. Dan kali ini malah mendukung upaya aneksasi Israel atas Palestina.
“Kami meminta pemerintah Indonesia memprotes keras pernyataan Donald Trump, dan mendorong untuk menggalang kekuatan internasiona, baik melalui PBB maupun OKI, supaya menggelar sidang menolak kebijakan sepihak Trump, demi terpeliharanya koeksistensi damai di Palestina, serta tercipta stabilitas politik dan keamanan di Timur Tengah,” kata Cak Imin, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (7/12).
Cak Imin mengatakan selama ini Palestina selalu mematuhi Perjanjian Oslo. Malahan deklarasi Negara Palestina oleh PLO pada 1988 silam sudah menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota resmi Palestina.
Perlu diketahui, Perjanjian Oslo pada 1993 silam telah menetapkan bahwa penyelesaian status Jerusalem secara permanen adalah pada perundingan antara Israel-Palestina sendiri. Semua “penyelesaian” di luar kerangka itu berarti pencaplokan, aneksasi, agresi, perampasan kedaulatan negara lain secara kasar.
“Namun dalam kenyataan itu tidak pernah terjadi, karena dicegah oleh Israel. Lalu apa hak AS dan Trump untuk menentukan secara sepihak bahwa Yerusalem adalah milik Israel?” ujarnya.
Cak Imin secara tegas mengecam perlakukan semena-mena Trump. Kebijakan tersebut dianggap sebagai provokasi yang akan membangkitkan kembali keresahan dan kemarahan di Timur Tengah.
“Kami menuntut pertanggungjawaban Duta Besar AS di Indonesia Joseph R. Donovan Jr. untuk menjelaskan hal ini kepada publik. Apa masih kurang keterlibatan AS dalam konflik berdarah di Irak dan Syria, sehingga provokasi tidak bertanggung jawab seperti ini mau diperluas lagi ke kota suci Jerusalem?” tegasnya.
Sementara sekutu-sekutu AS tidak sejalan dengan rencana pemindahan tersebut, Cak Imin menilai sebaiknya Trump mendengarkan sekutu-sekutunya. “Agar AS tidak dinobatkan sebagai pemerintahan yang mendukung kolonialisme baru di Timur Tengah,” terangnya.