Citizen Reporter
Laporan: Takdir ilahi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia
GOWA. Malino adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Daerah yang terletak 64 km dari Kota Makassar ke arah timur laut ini merupakan salah satu objek wisata alam yang mempunyai daya tarik luar biasa, baik bagi masyarakat Sulawesi Selatan maupun pengunjung dari luar provinsi.
Salah satu daya tarik dari kawasan wisata kota bunga adalah pengunjung bisa menikmati keindahan pohon pinus, air terjun dan beberapa objek lain.
Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong Iis Nurasmi, S.IP., saat di hubungi media pada Senin (13/12) mengatakan Malino di kenal dengan julukan sebagai kota bunga, maka salah satu terobosan yang dilakukan untuk menarik minat wisatawan adalah mengajak warga dan pelaku-pelaku usaha untuk menanam bunga.
Pemerintah kecamatan Tinggimoncong tidak bisa berdiri sendiri, harus bergandengan tangan dengan warga dan para pelaku-pelaku usaha, untuk bagaimana menghadirkan bunga sebagai Ikon kota Malino baik itu dirumah-rumah maupun lokasi usaha.
Selain itu untuk menarik minat wisatawan, pemerintah juga harus memperhatikan bagaimana pengolahan sampah yang baik.
Bagaimana mengelola sampah mulai dari sumbernya yaitu rumah tangga, dengan konsen di kelurahan dan kota Malino itu sendiri. Sehingga sampah bisa di tekan dari sumbernya
Untuk pengembangan kawasan wisata di Batulapisi, Iis Nurasmi menambahkan begitu banyak investor yang ingin masuk membangun, namun hal yang paling urgent diperhatikan seperti tertib administrasi dan perizinan yang harus dilengkapi.
Di Malino sudah mulai beragam villa-villa unik yang dibangun mulai dari bangunan dengan rumah panggung arsitektur kayu, rumah kelinci, konsep rumah Spanyol dan the river
Lurah Malino Lingkungan Batulapisi – Husnul khatimah Ardan, SH., menambahkan pemerintah kelurahan sangat menyambut baik dari usaha dan niat investor untuk membangun villa di kelurahan Malino, terkhusus di lingkungan Batulapisi.
Husnul berharap dengan bertumbuhnya villa dikawasan Batulapisi bisa menambah pemasukan untuk daerahnya dan meningkatkan kesejahteraan warganya.
Salah satu daya tarik di kelurahan Malino Lingkungan Batulapisi adalah hadirnya Villa Dua Putri Lontara milik ibu Hasriani dg Lumu yang memakai konsep rumah panggung ala di kampung dengan tetap memegang konsep Malino Kota Bunga.
Villa dua putri selain memakai konsep rumah kayu, rumah panggung juga masih terdapat persawahan, hutan pinus dan ditanami bunga di sekitar Villa.
“Di pegunungan pilihan rumah panggung sangat cocok dan lebih unik daripada rumah batu karena rumah batu sudah biasa dijumpai”, Ucap Dg Lumu, panggilan akrab pemilik Villa Dua Putri.
Dg Lumu menambahkan pengunjung Villa ini berasal dari luar provinsi, salah satunya Kepala Dinas PU Kolaka yang menginap bersama rombongan bahkan dari Manado.
Tarif untuk menginap di tempat ini, pemilik Villa Dua Putri Lontara memasang tarif 1.500.000/malam dengan fasilitas lengkap termasuk kamar tidur, kolam renang, dapur umum dan sound system karoke.
Menghadapi tahun baru kali ini, Villa Dua Putri sudah terbooking dari bulan September 2021 sampai Januari 2021.