Capaian Kinerja XL Axiata Sebelum Merger Jadi XLSMART

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com | PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom secara efektif sejak 16 April 2025 sudah melebur menjadi entitas baru PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (“XLSMART” atau “IDX: EXCL”).

Dengan pangsa pasar gabungan 25%, proyeksi pendapatan proforma Rp45,8 triliun, dan basis pelanggan lebih dari 94,5 juta, XLSMART menargetkan paling dicintai di Indonesia pada 2027.

Dengan menyatukan kekuatan saling melengkapi dari XL Axiata dan Smartfren di bawah satu kepemimpinan dan visi bersama akan menjadi pemimpin laju transformasi digital Indonesia.

XLSMART akan tetap mengoperasikan merek-merek andalan untuk melayani pelanggan mobile seluler dan home broadband melalui XL, AXIS, dan Smartfren maupun pelanggan UMKM dan korporasi melalui XLSMART for Business.

“Dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan, kami berkomitmen memberikan layanan yang andal, inklusif, dan transformatif,” kata Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi.

Rajeev lalu mengumumkan pencapaian kinerja XL Axiata sebelum merger dengan Smartfren menjadi XLSMART. Di kuartal pertama (Q1) 2025, XL Axiata meraih total pendapatan Rp 8,6 triliun, meningkat 2% di banding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

EBITDA sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) sebesar Rp 388 miliar. Kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%.

Menurutnya, pencapaian kinerja yang baik itu karena pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan strategi yang berfokus pada bisnis FMC (Fixed Mobile Convergence).

“Kami juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY. Untuk jumlah pelanggan layanan FBB (Fixed Broadband) juga stabil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan,” tambahnya.

Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran (blended) tetap di kisaran Rp 40 ribu. ARPU campuran ini selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.

Selanjutnya, strategi transformasi digital yang dijalankan XL Axiata termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya.

Tercatat lebih dari 35,7 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL dan AXISNet, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 18% dibandingkan tahun lalu.

Tingkat penggunaan MyXL dan AXISNet menunjukkan semakin meningkatnya pengalaman pelanggan dan monetisasi oleh XL Axiata melalui pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan.

Semakin banyak penggunaan kedua aplikasi tersebut oleh pengguna, akan semakin mempertajam prediksi tentang tren dan perilaku pelanggan.

MYXL dan AXISNet mengalami peningkatan kontribusi pendapatan hingga 21%. Salah satunya dengan diluncurkannya fitur XL Circle yang ada di aplikasi MyXL

Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah tetap melakukan personalisasi penawaran dan layanan.

Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang tiga bulan ini. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.

Posisi keuangan XL Axiata sehat per kuartal pertama 2025, utang kotor tercatat di angka Rp 13,1 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,51x.

Utang bersih tercatat sebesar Rp 11,6 triliun. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 64% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 36% memiliki suku bunga tetap.

Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 28%, menjadi Rp 3,08 triliun.

Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengeluaran belanja modal (Capex) sekitar Rp 1,24 triliun, yang mayoritas untuk mendukung kebutuhan ekspansi dan peningkatan kualitas jaringan.

Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 164 ribu BTS, termasuk BTS 4G yang meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 63% (fiberized).

Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik layanan yang tumbuh sebesar lebih dari 9% YoY, mencapai 2.848 Petabytes. (Gan)

Teks Foto: Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait