JAKARTA, Beritalima.com– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menggelar pelatihan ‘Mastering Youtube#2 , Edit Video Datangkan Uang’ untuk kader dan masyarakat umum. Pelatihan sesi-2 yang digelar secara daring, Sabtu (29/8) diikuti lebih 200 peserta.
Program ini bertujuan untuk mencetak sebanyak mungkin juru bicara yang akan mensosialisasikan ide dan gagasan Partai Gelora seluas dan sesegera mungkin di era audio visual.
Pelatihan Mastering Youtube#2 ini berbicara mengenai cara membuat video yang menarik mulai dari ide atau gagasan sampai kepada optimasi di Youtube sehingga konten video yang dibuat tak hanya mendatangkan viewers, tapi juga membuat penonton betah dan mendatangkan uang. Bila konten yang dibuat tidak menarik, tak bakal menghasilkan apa-apa.
Pada sesi-1, dilakukan pelatihan dasar untuk memproduksi konten visual, peserta dari perwakilan seluruh struktur DPW dan bidang-bidang di DPN Partai Gelora Indonesia mendapat pengetahuan dasar tentang perencanaan, produksi dan optimasi konten Youtube dengan menghadirkan Budi Putra (ex CEO Jakarta Post Digital), Endy Kurniawan, Ferry Ardian dan Aditya Mahfuzha sebagai pembicara.Pada sesi-2 mengenai ‘Mastering Youtube#2 ,menghadirkan narasumber Kahfi Karsadinata dan Anjar Zarkasi.
Untuk membuat konten video atau film perlu perencanaan matang, mulai dari pre produksi, produksi dan pos produksi. Pre produksi adalah membahas ide yang akan dituangkan dalam bentuk script atau cerita, bisa berasal dari kisah nyata, pengalaman pribadi atau cerita lain.
Biasanya pre poduksi membutuhkan waktu enam bulan untuk membuat script, pemilihan tempat, penyetingan warna, visualnya, perannya semua sudah tergambarkan, sehingga bisa langsung masuk produksi.
Ketika proses produksi, semua sudah sesuai dengan alur cerita atau script yang sudah digambarkan, tak ada lagi permasalahan. “Bagian produksi itu simple, tinggal shooting sehingga bagaimana secara produksi agar produksi tidak lama, pre poduksi yang kita buat harus matang,” kata Kahfi.
Tahap selanjutnya pos produksi, yakni mempromosikan film atau konten yang akan luncurkan (launching) atau ditayangkan. Promosinya harus menarik, bisa iklan di televisi, media cetak atau online. Promosi juga bisa dilakukan dengan mengefektifkan media sosial kita di Youtube, Facebook, Twitter dan Instagram.
Dalam membuat konten yang perlu diperhatikan alur cerita yang bisa disusun dari potongan kertas kecil-kecil, kemudian diberikan visual detik per detik.
Ini pengalaman membuat film pariwisata Sumbawa Barat. “Saya tidak ada uang dan proposal. Saya ke dinas, cum bawa potongan kertas kecil yang menggambar alur cerita. Nah, disitu saya sampaikan jika pantai kita, tarian kita indah banyak orang yang tidak tahu. Ini yang kita sampaikan, sehingga saya dapat project,” kata Anjar.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan saat melakukan video editing, gambar yang akan disusun harus diambil secara detil dengan berbagai angle, terutama dalam pemilihan tempat sehingga saat diberikan video effect tidak akan menggangu fokus dan perhatian penonton, sehingga pesan penting yang akan disampaikan bisa tercapai.
Sekjen partai Gelora Indonesia, Mahfuz Sidik mengatakan, konten di Youtube tidak harus berupa kampanye ‘hard politics’ tapi disesuaikan dengan kekhasan talent atau kekhasan wilayah seperti tips, edukasi, hiburan dan inspirasi.
Pelatihan secara daring ini akan terus berlanjut dengan tema-tema yang bertujuan meningkatkan literasi digital para anggota dan pengurus Partai Gelora di seluruh Indonesia.
“Sebagai partai politik yang paling anyar lahir, Partai Gelora agresif melakukan kampanye secara digital. Partai Gelora masuk ke fase pengembangan, menargetkan rekrutmen jutaan anggota melalui website dan aplikasi. Rekrutmen secara offline dan online,” kata Mahfuz dalam keterangan pers yang diterima awak media, Senin (31/8). (akhir)