Carpal Tunnel Syndrome

  • Whatsapp

Oleh;
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Arikel ini untuk.ke-3 kali kami sajikan karena muncul pertanyaan dalam kehidupan tentang Carpal Tunner Syndrome? Dan kami update lagi……..
Pak Ferry yang hobby olahraga pingpong tiba tiba tangan tak bisa pegang pukulan disebabkan Carpal Tunner Syndrome dan harus operasi.lain dengan Pak Syamsul tak bisa kancing baju dan kesemutan pada seluruh jari tangan .setelah lakukan operasi baru bisa angkat kedua tangan.Gangguan kesehatan ini biasanya timbul pada usia pertengahan.. Wanita lebih banyak menderita penyakit ini daripada pria. Biasanya lebih sering menyerang pada tangan yang dominan.

Sering kali kita mendengar bahwa bapak tua tak bisa menggegamkan tangan karena jari mengalami kesemutan yang luar biasa akhirnya setiap memegang barang pasti jatuh ke lantai atau susah mengancing baju kemejanya, Apa itu gejala Stroke ?
Adapula keluhan yang sama yang dialami seorang ibu hamil yang merasa seluruh jari tak bisa digengam rqpat karena mengalami semutan yang luar biasa nanum setelah anak lahir keluhan ini menghilang sendirnya. Kedua kejadian ini dikenal dengan” Carpal Tunnel Syndrome!”

APA ITU CARPAL TUNNEL SYNDROME?.
Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal merupakan suatu kondisi neuropati yang menimbulkan sensasi kesemutan pada tangan. Biasanya, sindrom ini menyerang bagian pergelangan dan jari-jari tangan.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala dan tanda yang terjadi karena kompresi nervus medianus dalam carpal tunnel di pergelangan tangan.
Kelainan ini merupakan mononeuropati yang tersering akibat kompresi saraf pada anggota gerak atas. CTS menyebabkan paresthesia pada area distribusi nervus medianus tersebut. Prevalensi CTS sebesar 15% dari populasi. Prevalensi paling banyak pada :
1. Wanita usia di atas 55 tahun
2. Lebih sering ditemukan pada orang dengan obesitas, perokok dan Diabetes Mellitus (DM).
3. Cervical Root Compression dan Thoracic Outlet Abnormality juga dihubungkan dengan CTS
Tidak ada referensi yang menyebutkan kejadian CTS pada tangan dominan atau non dominan dan 60% penderita mengalami keluhan yang bilateral. Faktor resiko terjadinya CTS dihubungkan dengan jenis pekerjaan seperti
1. posisi pergelangan tangan & tangan yang salah.
2. Penekanan pada bagian dasar & telapak tangan .
3. Gerakan yang berlebihan dan vibrasi

Carpal Tunnel Syndrome atau CTS adalah kondisi yang menyebabkan jari tangan mengalami sensasi mati rasa kesemutan,nyeri Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk.
Carpal tunnel syndrome ditandai dengan kemunculan sensasi mati rasa di jari-jari Anda pada malam hari. Gejala ini kemungkinan disebabkan karena tangan dan pergelangan berada pada posisi rileks dan lentur saat tertidur. Selain itu, bisa juga disebabkan karena penimbunan cairan yang mengakibatkan terhimpitnya persendian. Akhirnya, Anda akan terbangun dengan tangan mengalami kesemutan dan mati rasa..

ANGKA KEJADIAN ;
National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun.
CTS bisa mengenai usia pertengahan, wanita lebih sering dari pada pria, biasanya pada tangan yang dominan dan prevalensi meningkat pada kehamilan.

MEKANISME TERJADI CARPAL TUNNEL SYNDROME
Carpal tunnel adalah lorong sempit pada pergelangan tangan dengan dikelilingi oleh tulang pergelangan tangan di bagian bawah dan jaringan ikat (ligamen) yang melintang di atasnya. Saraf median berjalan melalui lorong ini untuk memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada telapak ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis.
Ketika terjadi pembengkakan pada bagian saraf, tendon, atau bahkan keduanya, saraf median akan tertekan dan mengakibatkan kondisi carpal tunnel syndrome.
Carpal Tunnel Syndrome bisa terjadi pada kehamilan, radang sendi, dan gerakan berulang juga dapat memicu terjadinya penekanan saraf median.

PERJALANAN PENYAKIT
CTS terjadi karena peningkatan tekanan pada fibroosseus tunnel. Tekanan normal pada carpal tunnel adalah 7-8 mmHg. Peningkatan tekanan sebesar 30 mmHg dapat menimbulkan gejala CTS. Tekanan yang besar menyebabkan iskemia dan kegagalan konduksi dari nervus medianus. Jika peningkatan tekanan terus berlanjut maka akan terjadi demyelisasi segmental. Serat sensoris dari nervus medianus adalah yang pertama terpengaruh karena myelinisasinya yang luas dan kebutuhan metabolik yang tinggi. Peningkatan tekanan yang semakin lama menyebabkan kerusakan motor fiber dan kelemahan terjadi kemudian. Prevalensi CTS meningkat pada kehamilan.inflammasi arthritis, distal wrist fracture, amyloidosis, Acromegaly hypothyroidism Diabetes & seseorang menggunakan terapi kortikosteroid dan estrogen. Dua pertiga kasus carpal tunnel dihubungkan dengan kondisi ini, dan diabetes adalah faktor resiko tersering.

GEJALA / TANDA CTS
Pada tahap awal hanya gangguan sensorik, berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Bila penyakit berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan. Keluhan dirasakan terutama malam hari. Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan pergalangan tangan terutama di pagi hari. Lebih lanjut lagi penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-benda kecil.
Gejala yang muncul bisa terjadi pada salah satu atau kedua tangan sekaligus, tapi pada kebanyakan kasus, CTS akhirnya memengaruhi kedua tangan.
1.kesemutan, mati rasa atau kebas, dan rasa sakit pada tiga jari tangan (ibu jari, telunjuk,,jari
tengah.
2.Ibu jari melemah.
3.Muncul rasa seperti tertusuk pada jari tangan.
4.Muncul rasa sakit yang menjalar ke tangan atau lengan.

PENYEBAB CTS
Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin, dan lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya. Penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan dengan sindroma ini.
Carpal tunnel syndrome terjadi karena saraf median tertekan atau terhimpit. Pada kebanyakan kasus CTS, penyebab tertekannya saraf median ini masih belum diketahui. Tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita CTS.

FAKTOR PENCETUS
1.Faktor keturunan keluarga yang menderita CTS.
2.Cedera pada pergelangan tangan.
3.Kehamilan.( Hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS. gejala ini biasanya menghilang sesaat setelah bayi lahir.)
4.Pekerjaan berat dan berulang-ulang dengan memakai tangan, seperti mengetik, menulis, atau menjahit.
5,Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid arthritis dan diabetes.
6.Menggunakan tangan yang terpengaruh untuk beraktivitas.
7.Melakukan gerakan tangan atau pergelangan secara berulang-ulang.
8.Tidak menggerakkan tangan atau lengan untuk waktu yang lama.

PENUNJANG DIAGNOSA
1. Tes fisik
2. Tes darah
3. Elektromiografi
4. Studi konduksi saraf
5. Sinar X

DIAGNOSA BERDASARKAN PADA :
1. Phalen’s test dan Tinel’s sign yang positif .
2.Phalen’s maneuver :dilakukan dengan cara menekuk kedua pergelangan tangan. Kedua pergelangan saling ditekan secara gentle. Curigai bila terasa nyeri atau kebas yang menjalar.
3.Elektromiografi atau studi konduksi saraf. adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.
4.Pencitraan dengan ultrasonografi.telapak tangan

PENGOBATAN
TERAPI REHABILITASI
1. Medikamentosa steroid sesuai indikasi (baik oral maupun injeksi).
2. Modifikasi pekerjaan sementara waktu termasuk modifikasi postur.
3. Tendon and Nerve Gliding Excercise.

A. TETAPI MODALITAS
1. Low Level Laser Therapy(LLLT) pada daerah carpal tunnel. LLLT dapat mengurangi nyeri, meningkatkan ROM aktif dan memperbaiki toleransi aktivitas fungsional.

2. Pulsed Ultrasound(25% duty cycle), 1 MHz, 1,0 W/cm2 selama 15 menit.

A. TETAPI ORTOTIK
Penggunaan splint pada posisi netral pada malam hari dapat mengurangi gejala CTS. Penggunaan full time, bila dapat dilakukan, dapat memberikan perbaikan gejala dan elektrofisiologi yang lebih baik. Perbaikan maksimal terjadi 2-3 minggu.

Selama periode istirahat, dilakukan stretching fleksi dan ekstensi pergelangan tangan dan lengan bawah dengan dibantu oleh tangan yang sehat. Latihan strengthening dapat dilakukan, tetapi dihindari strengthening yang agresif.
Semua tindakan di atas disesuaikan dengan derajat keparahan dan hasil pemeriksaan kemampuan fungsional (Functional Status Scale dan Symptom Severity Scale)

TERAPI OPERASI
Indikasi operasi pada kasus CTS adalah adanya atrofi thenar, defisit sensoris, potensial fibrilasi pada pemeriksaan EMG, gejala yang persisten lebih dari satu tahun di mana terapi konservatif gagal. Teknik operasi yang digunakan adalah Open Carpal Tunnel Release (OCTR). Di beberapa literatur dinyatakan bahwa teknik OCTR adalah gold standard untuk terapi pembedahan pada pasien dengan CTS. Teknik ini memberikan hasil yang bagus dan komplikasi yang minimal. Beberapa studi menunjukkan OCTR berhubungan dengan beberapa insiden pasca operasi, berupa rasa tidak nyaman pada area palmar, scar tenderness dan kelemahan. Oleh sebab itu teknik endoscopic release dapat digunakan sebagai alternatif
Gejala CTS yang ringan dan sedang bisa ditangani dengan cara membalut pergelangan dengan papan kecil . Pembalutan tangan ini bertujuan untuk meminimalisir gerakan yang dapat memicu penekanan saraf medianus terutama gerakan menekukpergelangan tangan ke arah dalam.
Penanganan faktor resiko akan memperbaiki gejala, penggunaan obat anti inflamasi untuk artritis tangan, mengurangi penggunaaan tangan yang berulang, mengistirahatkan pergelangan tangan, Pemasangan bidai pada posisi netral pada pergelangan tangan akan memperbaiki gejala.
CTS akan membaik dalam waktu 3 bulan pasca lahir Jangan anggap sepele pada kasus ini bisa membuat kita susah beraktifitas karena jari jari tak bisa berkepal dan tak bisa memegang barang.
Sekilas info, Semoga bermanfaat.
RobertoNews 1202《16.1.22(06.00》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait