beritalima.com | Dalam catatan ramadlan sebelumnya, yaitu tentang Sunnah selama hari raya, salah satunya adalah agar semua orang keluar rumah, tentu hal ini untuk sama-sama memperingati hari kemenangan. Salah satu bentuk memperingati dan menghormati hari raya adalah mengisinya dengan silaturrahmi.
Tepat pada 29 Ramadlan, 1441 H, maka bertemulah kita pada hari menjelang 1 Syawal 1441 H. Jelang Hari Raya Idul Fitri, ketahuilah keutamaan silaturahmi sehingga kita harus menyiapkan momen tersebut dengan bahagia.
1. Bentuk ukhuwah Islamiah, bahwa sesama orang mu’min bagaikan anggota tubuh.
Dalam kitab shahih Bukhari hadis nomor 5703 dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Kamu melihat orang-orang mu’min dalam kasih sayang, cinta mencintai dan belas kasih mereka seperti tubuh. Apabila tubuh itu mengaduh karena salah satu anggota badan (sakit), maka seluruh tubuh itu memanggilnya dengan jaga dan (dari) demam.”
Beberapa hadis lainnya juga menjelaskan tentang bentuk ukhuwah islamiah. Dalam hadis nomor 5701, dijelaskan bentuk ukhuwah melalui tolong menolong. Sedangkan dalam hadis nomor 5702, digambarkan bahwa kepedulian terhadap sesama mu’min adalah ikhtiar mendapatkan Rahmat Allah SWT.
2. Mengingat tetangga, merupakan pesan yang disampaikan Malaikat Jibril.
Dari ‘Aisyah ra. dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: “Tiada henti-hentinya Jibril berwasiat kepadaku tentang tetangga sampai-sampai aku mengira ia (tetangga) akan mendapat warisan (dari tetangganya).”
Hadis diatas menjelaskan bahwa silaturrahmi, menjalin hubungan dengan tetangga merupakan hal yang penting.
3. Menyambung silaturahmi adalah salah satu perintah Rasulullah SAW selain menunaikan sholat, bersodaqoh, dan meninggalkan perbuatan yang hina.
Dari Ubaidillah bin Abdullah ra. Sesungguhnya Abdullah bin Abbas memberitahu padanya bahwa sesungguhnya abu Sufyan memberitahukan tentang Hiraqlu yang mengirim utusan kepadanya dan bertanya: “Apa yang diperintahkan oleh Nabi (Muhammad SAW)? Abu Sufyan menyjawab: “Beliau (Rasulullah SAW) memerintahkan aku untuk shalat, sodaqoh, meninggalkan keinginan yang hina, dan menyambung (silaturrahmi sanak famili).
4. Bahwa memulyakan tamu adalah anjuran bagi orang mu’min.
Nabi Muhammad Saw bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memulyakan tamunya.” (Kitab sahih Bukhari, hadis nomor 5824). Cara memulyakan tamu kemudian dijelaskan dalam hadits berikutnya, yaitu hadis nomor 5827 tentang menyiapkan makanan, hadis nomor 5828 tentang makruhnya bersedih di sisi tamu, hadis nomor 5829 tentang mendahulukan tamu untuk makan, dan hadis nomor 5830 tentang memberikan kesempatan bagi yang lebih tua untuk berbicara (ketika bersilaturrahmi).
Pada akhirnya, membangun silaturrahmi harus kita anggap sebagai bentuk kebajikan dalam hidup kita. Dan disebutkan oleh Rasulullah SAW, bahwa setiap kebajikan adalah sedekah. (Hadis nomor 5713, shahih Bukhari).
Semoga pada 1 Syawal 1441 H besok, kita bisa memanfaatkannya sebagai momen bersilaturrahmi, berkumpul dengan sanak keluarga dan tetangga. Menguatkan jalinan yang sudah ada sebelumnya dan meninggalkan permasalahan yang sifatnya manusiawi selama hubungan sosial terjalin.
Taqobballahhu minna waminkum.
Taqabbal yaaa kariim.
Minal aidzin wal Faizin