PASURUAN, beritalima.com – Sebagai wujud komitmen untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) kembali menggelar workshop daur ulang sampah di Jawa Timur.
Bekerja sama dengan Komunitas Nol Sampah Surabaya, CCAI melatih keterampilan 80 siswa SDN 1 Kepulungan untuk mendaur ulang sampah organik dan kertas.
Materi-materi yang diberikan pada saat workshop meliputi pembuatan pestisida nabati, pupuk cair, kompos, dan daur ulang kertas.
Sesi pelatihan diawali dengan pemaparan materi tentang jenis sampah, cara mengelola, serta bahaya yang mengancam jika sampah tidak terkelola dengan baik.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kesadaran para peserta untuk mengelola sampah dengan tepat.
“Untuk pelatihan kali ini, kami memilih tema pengolahan kompos dan daur ulang kertas, karena kedua jenis sampah tersebut merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan di lingkungan sekolah,” ujar Fatimah Zahra, Corporate Affairs Executive CCAI.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk cair cukup mudah didapat di sekitar lingkungan, yaitu sampah kulit buah atau organik lainnya, air tebu, dan air.
Pembuatan pupuk cair tersebut dapat dilakukan dengan mencampurkan air tebu, sampah organik, dan air, dengan perbandingan 1:3:7.
Campuran bahan-bahan tersebut lalu ditutup rapat sehingga kedap udara menggunakan plastik, dan disimpan untuk proses fermentasi selama 21 hari.
Setelah itu, pupuk cair dapat langsung digunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di perkarangan sekolah.
Pelatihan berjalan semakin seru ketika peserta ditunjukkan tentang cara mendaur ulang sampah kertas. Proses pembuatan daur ulang kertas tidak memerlukan alat atau bahan yang rumit, cukup menggunakan sampah kertas, gunting, air, blender, ember, dan saringan.
Kertas yang telah dicacah menjadi potongan kecil direndam selama beberapa jam, kemudian diblender menjadi bubur kertas.
Hasil bubur kertas tersebut dicampur dengan air dan disaring dengan cetakan kertas. Setelah itu, adonan dijemur hingga kering dan menjadi kertas daur ulang.
“Seperti yang kita ketahui, banyak sampah kertas yang ditimbulkan dari proses belajar mengajar. Tumpukan sampah kertas ini jika didaur ulang tentunya akan sangat bermanfaat serta mengurangi dampak buruk ke lingkungan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini CCAI juga mendonasikan sejumlah 12 unit tempat sampah berukuran 120 liter serta 2 unit komposter.
“Kami sangat terbantu dengan program dari CCAI ini. Kebetulan pengelolaan sampah di sekolah kami merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi,” ujar Pudjiono, Kepala Sekolah SDN Kepulungan 1.
“Seringkali tempat sampah yang kami miliki tidak cukup menampung volume sampah di sekolah, sehingga sampah tercecer sembarangan,” lanjutnya.
“CCAI terus berkomitmen untuk menciptakan dampak positif khususnya di sekitar area operasional di 8 pabrik kami di Indonesia. Di Jawa Tengah, CCAI mempunya area konservasi penanaman pohon yang dinamakan Coca-Cola Forest,” kata Fatimah.
“Di area Bali CCAI turut menjaga kelestarian dan keindahan pantai-pantai di Bali melalui program yang dinamakan Bali Beach Clean Up,” tambahnya.
“Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, CCAI terus menerus berupaya untuk berkontribusi nyata untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab,“ pungkasnya. (Ganefo)