BATU, beritalima.com – Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) mengadakan pelatihan budidaya sayur hidroponik untuk kelompok PKK Desa Kepulungan, Gempol. Diikuti 40 peserta, pelatihan ini diadakan di kawasan Kusuma Agrowisata, Batu, kemarin.
Dalam kesempatan ini, para peserta diajari berbudidaya menanam tanpa menggunakan tanah atau yang lebih dikenal dengan teknik hidroponik. Metode ini dirasa efisien, karena tidak membutuhkan lahan yang luas.
Pelatihan dimulai dengan presentasi Fadlulah selaku tim ahli perkebunan Kusuma Agrowisata. Fadlulah memaparkan keuntungan metode hidroponik.
Disebutkan, pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat, hasil panen lebih banyak, tidak tergantung cuaca, penggunaan pupuk lebih hemat, serta resiko terserang hama dan penyakit lebih kecil.
Program ini merupakan rangkaian dari Program Desa Mandiri Lestari, yaitu program edukasi bercocok tanam sayur mayur di perkarangan skala rumah tangga.
Menurut Corporate Affairs Executive CCAI, Fatimah Zahrah, peserta sebelumnya telah dikenalkan dengan metode bercocok tanam secara organik.
Terus, “Pada kesempatan ini kami ingin menambah wawasan dan keterampilan peserta dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik,” lanjutnya.
Setelah mendapat presentasi, para peserta meninjau langsung ke greenhouse hidroponik di kawasan ini untuk mempraktekkan teori yang telah dipaparkan.
Di kawasan agrowisata ini ditanam banyak jenis sayuran seperti kangkung, bayam, selada, sawi, dan pakchoy.
Dalam sesi praktek tersebut, para peserta terlihat sangat antusias melontarkan pertanyaan seputar cara pembibitan, pemindahan bibit, pencampuran nutrisi, dan perawatan.
“Program ini merupakan program berkesinambungan. Para peserta akan terus mendapat pendampingan hingga mereka menjadi mandiri,” kata Zahrah.
“Kami membidik kelompok PKK, karena kami percaya akan peran dan kekuatan seorang ibu sebagai penggerak keluarga,” ujar Zahra serius.
Setelah pelatihan, masing-masing peserta diberikan hidroponik starter kit untuk dipraktekkan di rumah masing-masing.
Mereka juga diajak berkeliling kebun apel dan stroberi serta mcndapat kesempatan untuk memetik langsung buah tersebut.
“Saya sangat terbantu dengan program Desa Mandiri Lestari dari CCAI ini. Sejak mendapat program ini, saya bisa memanfaatkan halaman saya yang sempit menjadi kebun sayur,” tutur Patichah, Ketua PKK Desa Kepulungan.
Dia mengaku senang. “Selain bisa menghilangkan stress, bercocok tanam sayur juga sangat membantu meringankan pengeluaran belanja harian keluarga,” ujarnya.
Selain program Desa Mandiri Lestari, CCAI di Jawa Timur juga telah menjalankan berbagai program CSR seperti penanaman pohon di kawasan Hutan Asuh CCAI di lereng Gunung Arjuna.
Selain itu juga pemberian bantuan pendidikan, bantuan infrastruktur, bantuan acara keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya.
Secara berkelanjutan, CCAI di seluruh Indonesia terus berupaya mengembangkan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar area operasional. (Ganefo)