Personel Lantamal V Jalani Pelatihan di Puspeknubika Kodiklatal
Sedikitnya 100 orang prajurit Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) menjalani pelatihan penanggulangan kebakaran secara langsung di Pusat Penyelamatan Kapal dan Nuklir Biologi Kimia ( Puspeknubika), Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Senin (6/2).
Pelatihan singkat yang digelar selama tiga hari berturut – turut sejak tanggal 6 hingga 8 Februari 2017 tersebut, diprakarsai Dandenma Lantamal V Letkol Mar Prasetyo Pinandito, melalui Staf Operasi (Sops) Denma Lantamal V dibawah komando Mayor Laut (P) Andik Putro W selaku Pasops Denma Lantamal V
Menurut Dandenma , pelatihan singkat peran kebakaran ini diadakan murni sebagai upaya pencegahan dan cara mengatasi atau menanggulangi bahaya kebakaran sewaktu-waktu terjadi di salah satu satker Mako Lantamal V.
Pelatihan tersebut lanjut Prasetyo – sapaan akrab Dandenma Lantamal V ini, meliputi teori singkat dan praktek langsung penggunaan alat-alat PEK. “ Alat pemadam kebakaran sudah tersedia lengkap disetiap satker ataupun bagian lain yang berada dilingkungan Mako Lantamal V.
Namun kendalanya tidak semua personel bisa mengoperasikannya, karenanya diputuskan melatih mereka supaya bisa mengoperasikan alat tersebut secara benar disamping cara-cara lain dalam mengatasi dini kebakaran “, terang Prasetyo.
Sementara mengenai dipilihnya Puspeknubika sebagai tempat pelatihan , Prasetyo beralasan jika hal tersebut dikarenakan pusat latihan yang berada di Kodiklatal tersebut selama ini menjadi jujugan tempat belajar dan berlatih prajurit TNI AL dalam mengatasi kebakaran yang terjadi di kapal atau pendirat.
Disamping juga karena sarana berlatih yang lengkap dan memadai yang tersedia di Puspeknubika Kodiklatal.
Sebelum mengikuti latihan para peserta mendapatkan pengarahan langsung dari Kepala Departemen Operasi dan Latihan (Kadepopslat) Puspeknubika Letkol Laut (T) Asep Ruhiyat, A.Md mewakili Danpuspeknubika.
Asep berharap para peserta bisa menanggulangi kebakaran sebagai penanganan awal, sehingga tidak hanya mengandalkan PMK. Dan materi yang sudah disampaikan selama pelatihan harus bisa dimanfaatkan.
Untuk hari pertama para peserta menndapat teori SCBA (Self Containt Breathing Aparatus), atau teori mengenai cara penggunaan tabung udara dan evakuasi korban didalam ruangan yang disampaikan oleh Kapten Laut (T) Budi Yuwono.