Cegah PMK, Pemdes Banjarejo Salurkan Bantuan Obat dan Vitamin

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Tulungagung sangat memprihatinkan. Terhitung, sudah puluhan sapi mati dan ratusan yang terindikasi positif akibat wabah virus tersebut.

Berbagai upaya dan tindakan sudah dilakukan oleh Dinas Peternakan dan instansi terkait untuk pencegahan. Namun, hingga saat ini masih banyak ditemui sapi yang terinfeksi virus PMK dan harus menjalani pengobatan secara intensif.

Wabah PMK yang menyerang sapi, menimbulkan kekhawatiran bagi peternak, khususnya, mereka yang mempunyai sapi lebih dari 2. Setiap hari merasa was-was, yang ditakutkan apabila sapinya mati secara mendadak, itu akan menimbulkan kerugian yang besar.

Dengan menggandeng berbagai pihak seperti Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat , Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan pengobatan masal dan secara bertahap.

Pemberian obat-obatan, vitamin dan vaksin sudah dilakukan, namun, tetap antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti yang dilakukan oleh Pemdes Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung ini, secara rutin sosialisasi kepada warga untuk terus memantau kondisi perkembangan sapi yang terjangkit virus PMK.

Kades Banjarejo Zainuddin mengatakan, telah menyalurkan bantuan berupa obat dan vitamin kepada pemilik ternak sapi, Selasa (26/07/2022).

Anggaran untuk bantuan dan penanganan serta pencegahan PMK, bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2022.

“Hari ini, Kegiatan penyerahan obat, vitamin, dan lainnya. Pemberian obat, untuk pencegahan pada ternak sapi yang terkena virus PMK. Vaksin juga sudah diberikan,” ujarnya.

Menurutnya, tidak hanya pemberian obat dan vitamin, akan tetapi, kandang juga harus dijaga kebersihannya. Setiap sapi buang kotoran harus segera dibersihkan.

“Kandang yang kotor dan lembab dapat dengan cepat virus menjalar, sehingga pemilik sapi harus pandai dan rajin membersihkan kandang sapi,” tutur Kades.

Harapan Zainuddin, wabah segera berakhir dan masyarakat bisa dengan tenang dalam merawat hewan peliharaan.

“Kami berharap, PMK segera berakhir dan peternak tidak lagi merasa takut dengan segala sesuatu yang terjadi pada sapi. Seperti halnya, sapi yang mendadak mati akibat terserang virus,” ujarnya.

Lebih lanjut, paparnya, saat masyarakat membutuhkan bantuan dari pihak Pemdes, harus siap dan menjadi garda depan bagi masyarakat.

“Tatkala warga masyarakat mengalami kondisi krisis ekonomi serta dilanda wabah PMK, Kades harus hadir paling depan. Siap membantu dalam kondisi dan situasi apapun,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait