SURABAYA, 30 Januari 2020 – Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh kader PKK dan seluruh masyarakat untuk menjaga kualitas hidup mereka. Ajakan itu ia sampaikan agar mereka bisa ikut bersama-sama mencegah adanya kasus stunting di tengah-tengah masyarakat. Apalagi menurutnya, kualitas hidup seseorang di setiap fase kehidupan akan berpengaruh pada potensi adanya stunting.
“Yang terpenting itu adalah kualitas hidup, tidak peduli usia berapa pun, tetapi kualitas hidup itu menjadi penting,” kata Arumi Emil Dardak saat menyampaikan sambutannya di acara Kunjungan Kerja (Kunker) Monitoring dan Evaluasi (Monev) Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Kamis (30/1) pagi.
Arumi menuturkan, sejak seseorang berada pada fase bayi sampai lanjut usia (lansia) memerlukan kualitas hidup yang baik. Pada fase bayi, selain fisik dan psikologis, maka kualitas hidup lainnya juga harus mendapat perhatian. Utamanya saat pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif.
“Kualitasnya akan bertambah ketika ibunya menyusui ASI eksklusif karena dengan ASI ekslusif bayi itu mendapatkan bounding dan sentuhan langsung kasih sayang dari ibunya, dan mendapatkan gizi karena tidak ada gizi yang lebih baik selain ASI,” tuturnya.
Arumi menjelaskan, kualitas hidup yang baik pada usia anak-anak akan diperoleh jika ia mendapatkan gizi yang baik. Termasuk pola asuh yang baik dari orang tua. Seperti menyayangi dan membesarkan anak dengan kata-kata yang baik. Selain itu juga memberikan contoh dan perilaku yang baik.
“Kualitas hidup anak akan menjadi baik ketika gizinya terpenuhi, pola asuh anak dan remaja yang penuh cinta dan kasih sayang,” jelasnya.
Istri dari Wakil Gubernur Jatim ini pun mengungkapkan, ketika seseorang berada pada fase remaja kualitas hidupnya bisa diperoleh dengan memberikan edukasi. Meliputi kesehatan diri dan harga diri atau self-value. Harapannya, dengan menghargai diri sendiri akan ada usaha menghormati diri dengan merawat tubuh dan kesehatan mereka, baik secara fisik maupun psikisnya.
“Caranya bagaimana, ditunjukkan di rumah, ditunjukkan oleh diri sendiri kalau saya ini berkualitas, saya ini berharga,” ungkapnya.
Selanjutnya, pada fase dewasa dan menikah, maka hal penting yang perlu diperhatikan adalah mengetahui bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik, bagaimana merawat janin yang masih dalam kandungan, serta bagaimana mempersiapkan hal terbaik bagi anak-anak mereka.
“Karena calon ibu memegang peranan yang penting di kemudian hari. Karena mencetak generasi-generasi baru bagi masa depan mereka,” ucapnya.
Setelah itu, pada fase lansia, seseorang pun berhak mendapatkan kualitas hidup yang baik dengan menjalin komunikasi dan silaturahmi. Hal itu dapat dilakukan dengan menjalin komunikasi antar sesama untuk berbagi pengetahuan dan informasi.
“Makanya harus diperhatikan betul, ketika lansia kualitas hidupnya harus baik,” imbuhnya.
Dirinya berpesan, kualitas hidup yang baik akan dapat dicapai jika semuanya mampu menerapkan pola hidup yang baik pula.
“Itu semua kata kuncinya adalah pola hidup yang baik, pola hidup yang sehat,” pesannya.
Sementara itu, Bupati Lamongan H. Fadeli dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mendukung program penurunan angka stunting di Jatim, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah mencanangkan dan melaunching program Lamongan Zero Stunting.
“Target di Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan semua pihak, stakeholder di tingkat kabupaten dan kecamatan, kami telah melaunching Lamongan menuju zero stunting di 2020,” kata Bupati Fadeli.(RR)