Cerita dan Peran Public Figure Perangi COVID-19

  • Whatsapp

JAKARTA – Figur publik atau _public figure_ menjadi sosok penting dalam memberikan dukungan untuk memerangi pandemi COVID-19, sebab mereka memiliki kekuatan utama seperti reputasi dan nama baik serta prestasinya yang sebelumnya dikenal masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan para _public figure_ akan lebih didengar dan diikuti oleh masyarakat melalui kampanye atau kegiatan positif lainnya.

“Bagaimana seorang pesohor itu ketika menyampaikan sesuatu itu berpengaruh secara psikologi, karena masyarakat merasa mengenal dia dari karya-karyanya,” ujar presenter dan artis Choky Sitohang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (16/5).

Sebagai presenter dan _public figure_, Choky juga melakukan upaya-upaya untuk mencegah penularan virus corona jenis baru dengan bekerja dari rumah selama kurang lebih dua bulan. Meski hal itu tentu memberikan dampak risiko bagi dirinya, namun Choky menganggap semua bisa disesuaikan dengan pola hidup baru, sebagai dukungan kepada pemerintah untuk memerangi pandemi COVID-10.

“Kegiatan utama semua dimulai dari rumah. Benar-benar semua dari rumah. Tentu ini ada kerugian dari sisi kami. Ini semua adalah risiko yang memang bukan hanya kami saja yang hadapi. Saya yakin kita semua juga menghadapi hal yang sama. Tetapi apa yang menjadi anjuran pemerintah adalah yang terbaik bagi kami,” ujar Choky.

Sejalan dengan Choky, artis muda dan berbakat Olivia Zalianty juga melihat kehadiran _public figure_ sangat berperan dalam memberikan contoh upaya gotong-royong dengan berbagai kegiatan seperti kesenian hingga penggalangan dana. Sebab, dalam menghadapi musibah pandemi COVID-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama.

“Musibah ini membangkitkan semangat gotong-royong kita. Mungkin pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun justru hal itu juga membangkitkan bahwa ini saatnya kita menunjukkan kita bisa bergotong-royong dengan skala besar,” jelas Olivia.

Dalam kesempatan yang sama, artis kenamaan Marcella Zalianty juga merasakan bahwa pandemi COVID-19 juga berdampak pada kegiatan rumah produksi dan memaksa para pekerja seni tidak dapat melakukan aktivitas sehingga tidak dapat mendapatkan penghasilan. Oleh sebab itu, dia bersama Persatuan Artis Film Indonesia melakukan penggalangan dana untuk sektor seni yang terkena dampak pandemi.

“Kita menggalang dana dari kita untuk kita dan kita ahlamduiliiah sudah dua minggu lalu sudah didistribusikan bantuan kepada 250 pekerja film, dan sekarang quarter kedua kita melanjutkan bekerja sama dengan Kitabisa.com kita bikin lelang barang artis yang mana hasilnya akan kita donasikan pekerja seni lebih luas lagi. Kita juga melakukan kegiatan berbagi kasih melalui konser amal,” jelas Marcella.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, ada yang kemudian berbeda pendapat dari banyak orang bahkan kalangan seniman papan atas. Perbedaan pendapat mengenai penyebaran virus SARS-CoV-2 juga dapat memunculkan beragam opini masyarakat.

Menurut pandangan dari kalangan pesohor, hal itu tentunya memang wajar terjadi karena beberapa sebab. Namun, hal yang perlu digaris bawahi adalah pentingnya pemahaman mengenai sesuatu yang telah terbukti dan berdasarkan hasil penelitian para ahli serta literasi.

“Teori boleh ada, pemikiran orang boleh berkembang, khayalan imajiasi adalah salah satu cara bertahan hidup, kita hargai. Tapi apa yang penting adalah apa yang ada di depan mata. Jadi ketika hasilnya sudah ada, menelan korban jiwa, penyebaran virusnya begitu cepat ini sudah kita baca literasinya. Ini fakta itu data. Dan kita tidak perlu membingungkan diri kita dan mengajak banyak orang lain utnuk ikut bingung dengan sebuah teori yang dasarnya belum dapat dibuktikan,” tegas Choky.

Menurut Olivia, masyarakat juga harus dapat memahami perbedaan bendapat. Namun Olivia, melihat pandemi ini sebagai hikmah adalah lebih penting. Lagipula bagi dia, untuk membahas detil mengenai virus corona jenis baru ini bukan ranah para _public figure_, melainkan tugas para virulogi atau imunologi sebagai ahlinya.

“Apapun yang terjadi, mau konspirasi atau ini virus hoaks atau apa, yang pasti Tuhan mengizinkan. Karena ini terjadi. Apapun itu, kita berusaha mengambil hikmah saja yang terbaik,” jelas Olivia.

Di sisi lain, hal yang juga tak kalah paling penting untuk mengajak semua masyarakat bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 adalah penyebaran informasi yang terpadu, benar adanya dan mereduksi informasi yang salah. Sehingga pemberian pemahaman yang benar tidak membuat masyarakat menjadi bingung dan dapat mengambil langkah bersama-sama secara gotong-royong

“Informasi-informasi mengenai kesehatan itu harus disampaikan kepada masyarakat secara benar, sehingga tidak membuat masyarakat ini bingung,” jelas Marcella.

“Kunci utamanya adalah masyarkat harus menjaga disilplin, menjaga kesehatan dan menjaga imunitas masing-masing, kalau tidak disipln artinya kita tidak ikut membantu pemerintah tidak memambatu, negara, membantu sesama dalam memutus rantai pandemi COVID-19, sementara itu menjadi hal yang penting untuk kehidupan dan membuat roda ekonomi menjadi normal kembali,” pungkas Marcella.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait