Childfree Trending, Masyarakat Harus Kritis

  • Whatsapp

Caption:
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Nur Ainy Fardana N MSi

SURABAYA, beritalima.com|
Influencer Gita Savitri dan Paul Partohap menjadi perbincangan hangat masyarakat setelah secara terbuka mengumumkan pilihan mereka untuk childfree. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Nur Ainy Fardana N MSi Psikolog, yang biasa disapa Neny menjelaskan bahwa childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang secara sukarela dan sengaja tidak memiliki anak.

“Kita tidak boleh menghakimi pilihan seseorang karena hak untuk memiliki anak atau tidak merupakan pilihan pribadi. Yang penting, jangan mudah ikut arus dan masyarakat harus kritis,” ucap Neny.

Berbagai Alasan

Neny mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan alasan seseorang memilih childfree. Pertama, ingin fokus terhadap karir, hobi, ataupun cita-cita. Kedua, adanya masalah kesehatan yang dialami. Ketiga, adanya trauma di masa lalu.
Keempat, adanya perasaan takut terhadap tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak. Misalnya, berkaitan dengan biaya hidup, perlindungan anak terhadap ancaman kekerasan, dan lain sebagainya. Kelima, seseorang merasa tidak cocok menjadi orang tua atau bahkan tidak tertarik untuk memiliki anak.

Memunculkan Dampak

Neny menyebutkan bahwa terdapat beberapa dampak positif ketika seseorang memilih childfree. Dampak positif yang pertama yaitu menghindari resiko sakit yang mungkin dialami, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan dampak positif yang kedua yaitu seseorang menjadi lebih fleksibel dalam memilih gaya hidup karena tidak terikat oleh anak.

Di sisi lain, terdapat pula dampak negatif ketika seseorang memilih childfree. Pertama, merasa kesepian dan terisolasi karena tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, terlebih jika tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional dari pasangan. Kedua, tidak adanya dukungan sosial dan finansial ketika tua dari anak. Ketiga, tidak ada seseorang yang akan meneruskan warisan genetik ataupun menerima harta warisan ketika sudah meninggal.

Perlunya Berpikir Kritis

Neny berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk berpikir kritis sebelum memutuskan untuk memiliki anak ataupun tidak. Hal ini dikarenakan jika memutuskan untuk childfree seseorang harus siap dengan dampak positif dan negatifnya. Selain itu, seseorang harus siap dengan tekanan keluarga dan masyarakat yang memandang childfree sebagai pilihan yang tidak lazim.

“Harus benar-benar melihat bahwa childfree harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya,” pungkas Neny. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait