KUPANG, beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, memberi dukungan penuh untuk perhelatan Kejuaraan Tinju Dunia bertajuk The Border Battle 2019. Event gagasan legenda tinju Indonesia, Chris Jhon dinilai tidak hanya mempertandingkan tinju antar negara, namun juga ajang pencari bibit baru penerus Chris Jhon di kancah tinju Indonesia.
Ada satu hal yang menarik yang tak hanya pertarungan tinju antar petinju profesional. Perhelatan ini juga memperkenalkan kebudayaan NTT. Selain itu event ini akan diramaikan laga eksibisi antara Chris Jhon dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di ring tinju di Stadion Oepoi Kupang, Minggu (7/7/2019) malam.
Hal itu disampaikan Promotor Ketua Fahiluka Surya Production, Elisabeth Liu saat jumpa pers di Flobamora City Hotel Kupang jalan Mohammad Hatta, Selasa (2/7).
Pegelaran kejuaraan tinju dunia yang mengusung tema: “Mencetak Juara Tinju Dunia Dari Batas Negara,” ini digelar Fahiluka Surya Production selaku promotor, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Chris John Foundation
Pada kesempatan ini, Chris John membenarkan dirinya bakal bertarung dengan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat di atas ring tinju GOR Oepoi Kupang. Namun, menurut Chris John, pertarungan dirinya dengan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat hanya merupakan pertarungan eksebisi yang bertujuan membangkitkan semangat bagi pengelaran tinju dunia tersebut.
Meski merupakan pertarungan eksebisi, namun Chris John membenarkan kalau dirinya dan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat akan bertarung di atas ring tinju GOR Flobamor Oepoi. Penampilan dirinya dan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat, diyakini bakal berlangsung seru dan mendapat banyak perhatian public.
Elisabeth Liu menambahkan, eforia masyarakat NTT terhadap tinju ini luar biasa tinggi. “ Saya masih ingat juga pertandingan – pertandingan zaman dulu, Elis Pikel dan Mike Tysion. Saya melihat masyarakat NTT potensi fisik terhadap tinju ini luar biasa sekali. Jadi dalam bayangan saya kepingin NTT menjadi icon tinju Indonesia. Untuk itu, saya kemudian rutin berkomunikasi dengan pihak Chris Jhon. Dan, dari Chris Jhon sendiri merasa bahwa sudah berapa tahun ini juara dunia tinju dari Indonesia. Kemudian dalam perbincangan dengan Chris Jhon yaitu bahwa salah satunya ialah kurangnya event,” kata Elisabeth.
Menurutnya, event ini adalah salah satu ajang pelatihan untuk para petinju, yaitu dari pertandingan ke pertandingan melatih diri. “ Dari situ saya merasa bahwa mau bikin kejuaraan tinju di NTT. Bahkan ini kejuaraan tinju dunia. Jadi saya mau bilang ini adalah suatu moment yang sangat berharga. Sangat pristisius untuk NTT, karena itu untuk perebutan juara dunia kita bisa adakan di NTT,” tambah Elisabeth. (L. Ng. Mbuhang)