SURABAYA, Beritalima.com| Sebagai Gabungan Kelompok Tani pengolah biji kakao terbesar di Indonesia, Kelompok Tani Mulyo Jati yang berada di Desa Randugenengan, Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telah menunjukkan eksistensinya sebagai penguatan produk coklat lokal selama lebih satu dekade. Berawal dari sektor hulu, budidaya tanaman kakao yang merupakan produk primer, yaitu biji kakao, Gapoktan berkembang menjadi sektor hilir pada 2019. Dalam hal ini, Gapoktan Mulyojati telah memiliki produk coklat yang siap konsumsi dengan 60 varian produk hilir.
Fakta ini tak lepas dari implementasi Jatim Agro yang dicanangkan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui langkah strategis Dinas Perkebunan untuk mewujudkannya. Salah satu wujud nyata tersebut adalah pembinaan produk coklat lokal yang memenuhi proses dari hulu ke hilir. Dijelaskan oleh Ir. Karyadi, MM., Kepala Dinas Perkebunan Jatim, bahwa pembinaan terhadap Gapoktan Mulyojati Jatim meliputi proses tanam, petik, olah, kemas, jual.
“Banyak gapoktan yang kami bina dan telah tersebar dari berbagai kabupaten kota se Jawa Timur, namun memang di Mojokerto, yaitu coklat mojopahit, ini merupakan salah satu keunggulan Jawa Timur. Bahkan, hasil coklat mojopahit beberapa kali mengikuti misi dagang Jatim. Saat ini, Pemprov Jatim juga mendapatkan permintaan ekspor coklat lokal.”
Ditemui di sela kunjungannya bersama DPD Perempuan Tani HKTI Jatim pada (12/6/2021), Kepala Dinas asal Banyuwangi tersebut menjelaskan bahwa Gapoktan Mulyojati secara nyata telah memberikan efek domino peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Sedangkan Mulyono, ketua Gapoktan Mulyojati yang sekaligus Ketua Asosiasi Petani Kakao Jatim di bawah Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (Gaperindo) Jatim, menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 1000 gerobak coklat yang dipinjamkan gratis oleh Gapoktan Mulyojati
”Saya selaku Ketua ingin sekali membantu para saudara saudara para pelaku usaha kecil menengah, setidaknya bisa mendapatkan fasilitas usaha dengan modal amanah dan kejujuran, saya akan membantu meminjamkan secara gratis grobak coklat. Apalagi, coklat yang kami produksi adalah coklat premium, bukan coklat compound,” jelasnya.
Seringkali mendapatkan penghargaan, Mulyono tidak menjadi tinggi hati melainkan ingin meningkatkan produktivitas coklat khasnya yang disebutkannya sebagai coklat sehat.
“ Cokelat kami adalah coklat couverture, yaitu cokelat dengan tingkat kualitas yang tinggi karena tidak menggunakan minyak nabati, melainkan cacao butter asli. Oleh sebab itu, coklat ini sedikit mengandung kadar gula sehingga tidak perlu khawatir bagi penderita diabetes ataupun bagi siapapun yang menjalankan program diet.”
Kunjungan yang berlangsung sangat cozy tersebut, diikuti Puji Astuti, SP, MMA., Kabid Tanaman Tahunan Dinas Perkebunan Jatim, Herman, Agus Setiawan Manajer Coklat Mojopahit, dan beberapa pengurus PT HKTI Jatim, diantaranya ning Lia Istifhama (Ketua), Enny Hayati, Siti Fatimah Kurniasari, Evana, Fitri Permatasari, serta aktivis pendidikan Luthfy Ramadhani. (red)