PAMEKASAN, Beritalima.com| Cong Wahyu merupakan seorang Direktur Utama PR Ayunda yang selalu terketuk hatinya ketika melihat anak terputus sekolahnya dan memilih untuk bekerja membantu keluarganya.
Sempat viral di medsos seorang anak yang masih umur 14 tahun salah satu warga di wilayah sekitar Pamekasan, Madura, Jawa Timur, harus bekerja menjual es wawan demi membantu prekonomian orang tuanya.
Sebut saja A dia kesehariannya menjual Es Wawan lamanya sudah 3 tahun harus bergelut dengan waktu mengitari jalanan dengan mengengkol sepeda pancalnya.
A dari enam bersaudara ini mengaku kepada Direktur Utama PR Ayunda bahwa dirinya putus sekolah sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
” Saya putus sekolah karena saya ingin membatu orang tua saya. Tidak ada paksaan dari mana saja. Dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada direktur dan Owner PR Ayunda untuk menyekolahkan saya kembali. Saya merasa sangat senang,”katanya saat ditanya oleh tim Ayunda. Rabu(09/08/2023), sore.
Cong Wahyu mengatakan, dirinya sangat terketuk hatinya saat melihat anak yang seharusnya menikmati masa-masa pendidikan / sekolah bersama teman-temannya. Tapi harus bekerja keras.
” Ini bentuk kepedulian kami, kami akan menyekolahkan anak ini sampai ke tingkat perguruan tinggi, semua biaya kita tanggung untuk pendidikannya,”tandasnya.
Cong Wahyu bersama timnya nantinya akan bersilaturrahmi kepada kedua orang tuanya, untuk meminta izin agar pendidikannya terus dilanjutkan dengan biaya pendidikannya di tanggung Ayunda.
“Saya lihat anak ini semangatnya sangat tinggi, dan katanya dia dulu pernah berprestasi di sekolahnya. Jadi ini tanggungjawab kita bersama untuk mencerdaskan anak bangsa,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Owner PR Ayunda Bambang Budianto, bahwa dirinya akan terus menyisiri ke tempat -tempat lainya di wilayah Pamekasan. Untuk mencari anak yang putus sekolah.
” PR Ayunda akan terus menggandeng TNI /Polri untuk menyekolahkan anak- anak yang terputus sekolah. Kami tergerak karena Pamekasan juga dikenal dengan kota pendidikan. Jadi anak- anak di Pamekasan tidak boleh putus sekolah,”tutupnya.(An)
