MOJOKERTO, beritalima.com – Ini pembelajaran yang luar biasa. Betapa tidak, mahasiswa lokal dan asing ini saling berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda budaya dan minim fasilitas. Dan itu tidak cuma sehari dua hari, tapi 3 pekan, sejak 14 Juli 2016 hingga 4 Agustus 2016 mendatang.
Para mahasiswa lokal dan asing ini sedang melaksanakan program pengabdian pada masyarakat atau Community Outreach Program (COP) berupa Kuliah Kerja Nyata di wilayah pegunungan Kapubaten Mojokerto, Jawa Timur.
COP ini merupakan program tahunan service learning Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra Surabaya, yang memberikan pengalaman internasional bagi mahasiswa.
Ini sudah yang ke 20 diadakan. Dari tahun ketahun jumlah pesertanya terus bertambah.
Pada COP Mojokerto 2016 ini pesertanya 201 mahasiswa, 51 di antaranya mahasiswa UK Petra Surabaya, 8 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, dan selebihnya mahasiswa asing, yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Netherlands, Taiwan, China, London, dan Singapore.
Rektor UK Petra, Rolly Intan, mengatakan, sesuai visi UK Petra yang menjadi global university ini, program COP mengajarkan para mahasiswa UK Petra dan asing untuk melayani masyarakat lokal tanpa dibatasi oleh etnis dan budaya yang berbeda.
“Kami sudah mendapatkan pengakuan dari Dikti karena dianggap program ini bisa menjadi percontohan bagi yang lain. Saat ini, Dikti juga mendorong semakin banyak mahasiswa asing datang ke Indonesia,” kata Rolly di tengah kegiatan itu, Senin (25/7/2016).
Dia menambahkan, selain kedatangan mahasiswa asing untuk terlibat dalam COP setiap tahunnya, UK Petra sendiri setiap tahun juga rutin mengirim mahasiswanya untuk KKN di luar negeri, yakni di Hongkong dan Taiwan.
Diterangkan, para peserta COP 2016 oleh panitia dibagi 6 kelompok dan ditempatkan di 6 lokasi di 5 desa, yakni di Desa Jembul, di Dusun Lebaksari dan Dusun Siman di Desa Rejosari, Desa Gumeng, Desa Dilem, dan Desa Jatidukuh.
Di masing-masing lokasi itu mereka mengerjakan proyek fisik dan non fisik sesuai yang dibutuhkan masyarakat setempat, diantaranya membenahi sistim distribusi air, memasang keramik lantai dan teras gedung PAUD, membangun gapura, membuat alat penjernihan air, bikin toilet umum, membuat pengaman jalan, dan mengecat fasilitas umum.
Selain itu, ada juga yang mengajar, memberi keterampilan warga, memberi penyuluhan kesehatan dan lingkungan, memberi pelatihan pembuatan pupuk organik, dan pemberdayaan budidaya ikan air tawar.
“Kami berharap dengan status sosial yang berbeda, para mahasiswa ini setelah lulus punya kepedulian dan pengabdian pada masyarakat,” ucap Rolly Intan. (Ganefo)
Teks Foto: Rektor UK Petra, Rolly Intan (kanan), saat meninjau pembuatan alat penjernihan air bersih program Community Outreach Program di Desa Jatidukuh, Mojokerto, Senin (25/7/2016).