Corona Belum Reda, Muncul Hantavirus

  • Whatsapp

beritalima.com | Ditengah wabah virus Corona yang belum pulih, masyarakat dikejutkan dengan munculnya virus baru di Tiongkok. Virus tersebut bernama hantavirus. Kemunculan Hantavirus di tengah pandemi COVID-19 ini harus disikapi dengan rasional, namun tetap harus waspada.

Munculnya hantavirus diawali dengan pemberitaan ketika seorang pria dikabarkan meninggal dunia dalam bus yang ditumpanginya di Tiongkok.

Melansir dari media Tiongkok Global Times yang dilansir New York Post, pria asal Yunnan yang belum terindentifikasi ini meninggal saat perjalanan menuju ke tempat kerjanya di wilayah Shandong, Tiongkok, Senin (23/3), lalu.

Setelah beberapa hari, ia dinyatakan positif terinfeksi hantavirus.

“Dia positif hantavirus. Semua yang ada di dalam bus juga ikut dites,” tulis Global Times dalam akunnya.

Unggahan tersebut tentu membuat beberapa masyarakat panik dan cemas, mengingat pandemi virus Corona belum sepenuhnya mereda. Lalu, apa hantavirus itu?

Virus ini disebut sebut ditularkan melalui tikus atau roden. Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebar lewat tikus atau rodent.

Hantavirus dapat memicu berbagai penyakit pada manusia. Gangguan kesehatannya berupa kelainan ginjal, demam, bintik pada muka, sakit kepala, hipotensi, dan sering buang air kecil.

Beberapa penyakit yang menyebabkan hantavirus adalah Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Penyebarannya tidak melalui udara, melainkan lewat kontak cairan tubuh seperti urine, feses, gigitan dan air liur tikus. Seseorang juga bisa terinfeksi ketika langsung memegang tikus dengan tangan kosong kemudian menyentuh wajah atau hidung.

Sedangkan gejala awalnya berupa kelelahan, demam, nyeri otot, hingga pusing.

Melansir dari laman Firstpost, gejala awal hantavirus mencakup kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan. Jika tidak diobati, akan menyebabkan batuk dan sesak napas bahkan bisa berakibat fatal.

Sementara itu, gejala HFRS kurang lebih sama. Yakni dapat menyebabkan tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut. HPS tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Sedangkan HFRS bisa tapi sangat jarang. Cara yang paling efektif untuk mengatasinya adalah dengan mengendalikan populasi tikus. (Red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait