COVAX Facility Kembali Kirimkan 1,39 Juta Dosis Vaksin ke Indonesia

  • Whatsapp
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M.

JAKARTA, beritalima.com| Dalam selang waktu 1 minggu sejak ketibaan vaksin Sinopharm, Indonesia kembali menerima 1.389.600 juta dosis vaksin dari COVAX Facility hari ini Sabtu (8/5) pagi yang merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-12. Dengan ketibaan ini, maka telah terdapat 6.410.500 juta dosis vaksin dari COVAX Facility di Indonesia.

Vaksin produksi AstraZeneca ini dibawa menggunakan pesawat angkut Qatar Airlines yang dikemas dalam 13.896 karton kecil dan kemudian dikemas ke dalam 10 (sepuluh) wooden pallet ukuran masing masing 157 cm x 120cm x 157cm. Estimasi berat keseluruhan kargo: 5.286,7 Kg & volume: 29,579 CBM.

Bacaan Lainnya

Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M. menyampaikan bahwa hingga saat ini, pemerintah Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 75.910.500 juta dosis vaksin yang telah diamankan oleh Indonesia. Adapun rincian dosis vaksin yaitu Sinovac (68.500.000 dosis), AstraZeneca COVAX (6.410.500 dosis) dan Sinopharm (1 juta dosis).

Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi dukungan GAVI, WHO, CEPI, dan melalui kemitraan dengan UNICEF, COVAX Facility yang terus berupaya untuk memenuhi komitmen dan kebutuhan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

Sejak awal pandemi, Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua. Saat ini, terdapat pembahasan Vaccine Patent Waiver untuk mendorong kapasitas produksi dunia terhadap vaksin. Hal tersebut merupakan salah satu upaya kolaborasi dunia untuk meratakan jalan bagi akses vaksin untuk semua.

“Pada 17 Mei nanti, bersama Menteri Kesehatan Ethiopia, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya akan memimpin Pertemuan COVAX AMC Engagement Group, untuk membahas situasi terkini upaya pemenuhan vaksin setara bagi semua negara”, kata Retno yang juga menjabat sebagai Co-Chair COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group.

Berdasarkan laporan WHO, kasus global COVID-19 tetap tinggi selama 2 minggu terakhir melebihi jumlah kasus selama 6 bulan masa pandemi yaitu lebih dari 5,7 juta kasus baru per minggunya. Saat ini, jumlah kasus positif dunia sudah melebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta orang.

Kawasan Asia Tenggara, yang berdasarkan terminologi WHO mencakup India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan, mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu sebesar 19%, terutama di India. Dengan kenaikan ini, tercatat sebanyak 47% kasus baru dunia berada di Asia Tenggara selama kurun waktu satu minggu sampai 2 Mei 2021.

Menlu Retno tekankan bahwa situasi tersebut penting sebagai pengingat kita semua, bahwa penyebaran virus COVID-19 masih terjadi dimana-mana, dan oleh karena itu, selalu harus tetap waspada. Sebagai penutup, Menlu Retno menyampaikan “setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencegah peningkatan penyebaran virus COVID-19, yaitu dengan terus mematuhi protokol kesehatan, bukan saja untuk melindungi kita sendiri, namun juga melindungi orang-orang sekitar yang kita cintai”.

###

Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) –

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait