Covid-19 Belum Terkendali, Slamet: Perlindungan Keluarga Harus Prioritas

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Satu setengah tahun sudah negeri ini dilanda pandemi virus Corona (Covid-1), tetapi sampai saat ini, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mampu mengendalikan virus yang awalnya berjangkit di Kota Wuhan, Provinsi Hubaei, China itu.

Malah sejak awal pekan ini Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali 26 Juli hingga 2 Agustus 2021. Itu artinya PPKM Darurat kemudian PPKM level 4 berlangsung sebulan.

Perpanjangan berlaku PPKM sebagai bentuk upaya pemerintah menekan laju pandemik Covid-19 yang saat ini menyentuh angka 3,13 juta kasus aktif dengan 82.013 orang meninggal.

 

Menanggapi itu, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), drh Slamet mengutarakan keprihatinannya karena pemberlakuan PPKM ini membuat hampir semua sektor terimbas pandemi yang belum bisa diprediksi kapan berakhirnya.

“Pemerintahan Jokowi harus menjamin kebutuhan dasar masyarakat seperti ketersedian pangan sampai pada level keluarga,” ungkap Slamet dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, di Selasa (27/7)

.
Pemerintahan Jokowi, kata wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Barat (Kabupaten/Kota Sukabumi-red) tidak boleh hanya menggunakan parameter makro untuk mengukur keberhasilan penanganan pandemik, tapi parameter mikro khususnya pada level keluarga harus mendapatkan perhatian serius.

 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pengangguran di tanah air naik tajam, dari 4,9 persen menjadi 7 persen (9,7 juta orang). Tinggi kasus bunuh diri akibat terjerat utang pinjaman online dan bank keliling menjadi symptom ada penanganan pandemik belum sampai pada level mikro atau tatanan keluarga.

 

Perlu kolaborasi antar semua elemen untuk mengatasi persoalan itu. “Di Sukabumi, kami mengembangkan program Ibu Berdaya sebagai upaya strategis mengatasi persoalan ekonomi sampai tingkat terkecil, yaitu keluarga,” kata Slamet.

Lebih lanjut dijelaskan, Program Ibu Berdaya ini merupakan edukasi keuangan mikro yang fokus pada pengentasan riba di kalangan ibu rumah tangga dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh keluarga untuk diimplementasikan ke masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang berdaya saing.

 

“Hingga kini sudah ada 646 orang Ibu Rumah Tangga yang sudah mendapatkan program pendampingan untuk dilakukan pembinaan setiap pekannya, lalu kemudian kami berikan pinjaman modal tanpa bunga,” demikian drh Slamet. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait