COVID-19 Merebak, KONI Jatim Ubah Pola Puslatda PON Papua

  • Whatsapp
Erlangga Satriagung

SURABAYA, beritalima.com | Persiapan atlet Jatim untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 yang rencananya digelar di Papua, Oktober-November mendatang, terganggu dengan semakin merebaknya penyebaran Corona Virus Disease ( COVID-19).

Mengantisipasi hal ini, KONI Jatim mengubah pola Puslatda Jatim 100-IV. Jika selama ini berlatih bersama, diubah menjadi pola Puslatda Mandiri (Training From Home/TFH) dan pola Puslatda Tertutup (Steril).

“Dua pola Puslatda ini mulai berlaku 23 Maret-23 April. Kami harus melindungi atlet agar terhindar dari COVID-19. Kalau selama ini berlatih bersama sehingga berpotensi terjangkit COVID-19, maka dengan pola TFH dan Puslatda Tertutup (Steril) semoga membuat atlet aman dan nyaman,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, Rabu (25/3/2020).

Menurut Erlangga, Puslatda Tertutup (Steril) adalah pola pelatihan yang dilakukan dengan cara Pemusatan Latihan di satu tempat dengan fasilitas penginapan di dekat tempat latihan yang dilaksanakan secara tertutup (steril).

Selama pelaksanaan Puslatda Tertutup, seluruh personil puslatda (pelatih, atlet, mekanik, dan sparing) masing-masing cabor ditempatkan di satu tempat untuk berlatih dan tinggal (menginap). Setiap personil dilarang melakukan interaksi fisik dengan setiap orang kecuali dengan Tim Puslatda Cabor dan Tim yang ditugaskan KONI Jatim.

Setiap personil Puslatda dilarang keluar dari camp kecuali untuk keperluan berobat, atau keperluan lain yang mendesak. Setiap atlet wajib melaksanakan social distancing minimal 1 (satu) meter dengan personil Tim Puslatda yang lain.

Setiap atlet Puslatda melaksanakan latihan fisik, teknik, dan taktik di camp masing-masing dengan program latihan yang disusun oleh pelatih. Setiap pelatih Puslatda wajib menyusun program latihan bagi atletnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan untuk pencapaian prestasi puncak di PON XX 2020 Papua.

“Setiap atlet wajib menjaga asupan gizi yang dibutuhkan (makanan, vitamin, dan suplemen) sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Tim Gizi BSS KONI Jatim dan istirahat cukup (minimal 8 Jam). Setiap atlet wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari orangtua/wali masing-masing untuk mengikuti Puslatda Tertutup (Steril),”’ terangnya.

Selain itu, setiap personil yang terlibat dalam PuslatdaTertutup (Steril) wajib melakukan tes kesehatan terkait COVID-19 terlebih dahulu sebelum masuk Puslatda Terturtup (Steril). Atlet dilarang keluar camp kecuali untuk keperluan berobat, atau keperluan lain yang mendesak.

Sedangkan Puslatda Mandiri (Training From Home/TFH) adalah pola pelatihan dengan cara berlatih di rumah masing-masing dengan program latihan yang disusun oleh pelatih.

Setiap pelatih wajib melakukan pemantauan tiap hari pada jam-jam latihan yang telah ditetapkan melalui video conference/video call. Atlet dilarang keluar rumah kecuali untuk keperluan berobat, atau keperluan lain yang mendesak.

“’Selain itu penerapan social distancing juga wajib dilakukan atlet. Sedang mengenai asupan gizi sama dengan pola Puslatda Tertutup (steril),”’ terang Erlangga.

Sementara atlet yang saat ini menjalani rehabilitasi atau pemulihan, tetap wajib menjalani camp di KONI Jatim. ‘’Apa yang kami lakukan ini adalah langkah darurat karena COVID-19. Tapi, kami berharap tetap bisa menjaga kondisi atlet agar mencapai peak performance saat PON mendatang,”’ pungkas Erlangga. (fin)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait