JAKARTA, beritaLima – Craft Gathering, merupakan salah satu kegiatan yang menjadi wadah untuk menampilkan, memamerkan serta sekaligus memasarkan hasil karya sendiri.
Setelah beberapa kali berlangsung, Craft Gathering pertama dan kedua di Bandung, ketiga di Jakarta, maka kali ini Craft Gathering yang ke empat direncanakan dilangsungkan di Solo.
Menurut Lina Amalia, selaku Ketua Panitia menyampaikan, acara di Solo akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, 8-9 September 2018 di Hotel Sahid Jaya Solo, dijalan Gajah Mada. Kemudian dilanjutkan di Jogya pada Senin 10 September dihalaman kantor Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, jalan Pangeran Mangkubumi.
“Kami lakukan di Solo dan Jogya, dengan tujuan untuk menyapa dan berkarya
bersama teman-teman yang berada diwilayah tersebut, serta lebih jauh lagi berusaha menjangkau teman-teman di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Lina Amalia.
Lina menambahkan, tujuan panitia mengusung Solo, karena kota Solo sebagai penghasil bahan baku kriya perca yang mendunia, walaupun lebih dikenal dengan istilah Bali Batik, serta menambah wawasan kriya perca di Jogya sebagai penghasil kriya terbesar di Nusantara.
Diana Andajani, yang juga salah satu panitia mengatakan, ada beberapa mata acara yang akan berlangsung pada Craft Gathering yang ke empat di Solo ini.
“Ada beberapa mata acara, antara lain, Mini Exhibition, Quilt Challenge, P2N Project, Show n Tell, Workshop, P2N Gallery, Fund Raising dan Craft Market,” terang Diana Andajani, yang biasa disebut juga dengan panggilan Anie Suyoto.
Lina Amalia menerangkan, dalam project ini akan diajarkan tehnik foundation paper piecing, aplikasi sulam benang, basting, quilting dan pasang bisban, serta trik membuat efek timbul pada buah apelnya. “Kami juga akan mengajarkan apa yang disebut dengan tehnik aplikasi stained glass, yaitu aplikasi dengan finishing bisban.
Bagaimana cara menjahit bisban disekeliling aplikasi dengan rapih dan benar,” terang Diana.
Tak ketinggalan, Diana Andajani juga menjelaskan bagaimana cara membuat kalung batik dengan tehnik bungkus, lem tembak dan merangkai dengan tang.
“Kalung batik dibuat dengan memanfaatkan perca kain, yaitu potongan-potongan kain batik yang terdapat disekitar kita. Dengan tehnik yang sederhana, perca batik dapat tampil menjadi aksesoris yang mewah,” kata Diana.
Adalagi tehnik menjahit dengan mesin jahit, menjahit tas dengan tehnik membalik tanpa memakai bisban, serta banyak lagi acara-acara yang disuguhkan panitia, yang diharapkan dapat menarik minat peserta.
Oleh karena itu, panitia berkeyakinan, Craft Gathering kali ini dapat diramaikan peserta yang ingin berkarya, karena, berkarya itu menyenangkan hati.
(***)