Anggaran belanja kedua untuk periode 2016-2017 yang diumumkan oleh Bendahara New South Wales dan Menteri Hubungan Industrial di pemerintahan Baird paruh dua, Gladys Berejiklian, sangat terfokus pada investasi infrastruktur dengan rekor senilai Rp730 triliun yang dialokasikan khusus untuk Negara bagian NSW.
Ini mengedepankan pendanaan yang didedikasikan untuk proyek-proyek infrastruktur utama termasuk Parramatta Light Rail, Sydney Metro City, Southwest, dan Northwest serta WestConnex dan infrastruktur jalan utama lainnya.
Anggaran ini juga memiliki penekanan kuat pada penyediaan infrastruktur yang mendorong penyediaan hunian melalui Houseing Acceleration Fund (HAF).
HAF memiliki kehadiran yang kuat di anggaran ini dengan nilai sejumlah Rp. 2,26 triliun yang dialokasikan untuk mendukung infrastruktur baru sekitar perkembangan baru di kawasan Barat Daya dan Western Sydney.
Pemerintah sangat memahami bahwa investasi di sektor hunian dan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ada penekanan kuat pada koneksi jalan dan rel baru untuk mengurangi kemacetan dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan populasi di Sydney, dengan pekerjaan dan lapangan kerja.
National Development Director Crown Group, Pierre Abrahamse, mengungkapkan bahwa perhatian yang diberikan oleh pemerintah Negara bagian NSW terhadap infrastruktur menjelaskan pentingnya posisi Sydney terhadap perekonomian Australia.
“Anggaran belanja ini mendemonstrasikan komitmen dari pemerintah Negara Bagian NSW untuk meningkatkan infrastruktur kota Sydney. Proyek-proyek utama ini akan membantu Sydney menancapkan posisinya sebagai pasar properti dengan pertumbuhan terkuat di Australia,” ujarnya.
Kondisi ini jelas memberikan keuntungan yang signifikan bukan hanya bagi penduduk Sydney dan para wisatawan yang datang berkunjung, tetapi juga bagi para pengembang di kota yang menjadi sentra bisnis Australia.
Menurut CEO Urban Taskforce Australia, Chris Johnson, anggaran Belanja NSW untuk tahun 2016 – 2017 yang juga mencakup lebih dari Rp100 triliun yang diinvestasikan untuk sektor transportasi umum sebagai bagian dari investasi 4 tahun di infrastruktur senilai Rp730 triliun.
“Komitmen yang sangat besar untuk infrastruktur ini jelas akan mendukung pembangunan masa depan tingkat kepadatan perkotaan di seluruh wilayah Negara bagian NSW terutama di kawasan metropolitan Sydney,” kata Chris.
“Dokumen perencanaan anggaran tersebut memberikan prediksi berikutnya tentang pasar perumahan di NSW. Sementara siklus hunian saat ini lebih panjang dari siklus sebelumnya, suku bunga rendah, pertumbuhan penduduk yang kuat dan keterbatasan pasokan yang terus menerus diharapkan dapat mendukung pasar nantinya,” lanjutnya.
Tiga hal yang menjadi catatan khusus dalam anggaran belanja tersebut, yakni kelanjutan dari Housing Acceleration Fund (HAF). Selama beberapa tahun terakhir, sektor pembangunan telah menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan pengeluaran melalui HAF.
Pemerintah telah mengalokasikan tambahan sebesar Rp2,62 triliun kedalam HAF yang akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di seluruh negara bagian.
Pendanaan Infrastruktur Utama dan Rencana Masa Depan. Anggaran belanja telah memberikan dana massif sebesar Rp120 trilun untuk proyek-proyek Sydney Metro. Rp62 Triliun akan digunakan untuk proyek Sydney Metro & Southwest, dan Rp58 triliun untuk Sydney Metro Northwest selama empat tahun ke depan.
“Pada tahun 2016-2017 kita akan melihat peletakan trek dan pembangunan stasiun metro baru serta pembangunan lanjutan dari skyrail,” lanjutnya.
Sydney dan Parramatta Light Rail. Proyek Light Rail menerima tambahan dana sebesar Rp1,35 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan proyek Sydney dan Parramatta Light Rail.
Rp640 milyar dari dana tambahan tersebut akan digunakan untuk pekerjaan persiapan di Parramatta Light Rail. Sisanya diperuntukan untuk pekerjaan yang sedang berlangsung pada Proyek Sydney Light Rail.
“Sangat menyenangkan mengetahui pemerintahan Baird melakukan investasi terhadap masa depan kota Sydney ini,” pungkas Pierre. (Ganefo)