Cucun: Fraksi PKB Bakal Kawal RUU Pesantrean dan Pendidikan Keagamaan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pelaksana Tugas (Plt) Ketua dan Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, fraksi yang dia pimpin bakal berjuang habis-habisan agar Rancangan Undang Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan bisa segera menjadi UU.

Soalnya, kata wakil rakyat dari Dapil Provivinsi Jawa Barat II tersebut kepada awak media di Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/9), UU yang menjadi inisiatif DPR RI ini bakal menjadi titik awal pemerataan keadilan dalam dunia pendidikan.

”RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, mudah-mudahan dapat menjadi titik awal membangun pemerataan keadilan pendidikan, terutama dunia pesantren yang sejak dulu kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata laki-laki kelahiran Bandung 11 Agustus 1972 tersebut.

Sebagai partai berbasis masyarakat pesantren atau nahdliyin, lanjut Cucun, pihaknya akan terus mengawal pembahasan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ini sehingga bisa segera menjadi UU.

Pasalnya, RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang sejak enam tahun silam diajukan sebagai inisiatif DPR RI. Bahkan sudah masuk prolegnas prioritas 2013. Tetapi, karena berbagai alasan RUU tersebut belum juga menjadi UU.

Dikatakan anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan kehutanan ini, RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ini mengamanatkan negara agar lebih menguatkan pendidikan pesantren, baik itu dari segi pendanaan, pengakuan maupun sinkronisasi kurikulum dengan lembaga pendidikan yang dikelola negara melalui kementerian agama maupun kemendikbud.

Memang, kata Cucun, perjuangan perjuangan Fraksi PKB tidak sampai hanya kepada UU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan saja tetapi pihaknya juga akan ikut aktif mengawal penerapan UU ini hingga benar-benar dirasakan dampaknya oleh pesantren

Menurut Cucun, RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan akan menjadi sejarah awal penguatan pesantren, sebab, sebagai institusi pendidikan tertua di Indonesia, pesantren belum sepenuhnya mendapat pengakuan negara.

“Jangan ditanya sumbang sih pesantren terhadap negara. Banyak sekali dan sudah tidak bisa dihitung. Masyarakat mengakui bahwa peran pesantren termasuk pemerintah. Hanya saja pengakuan negara belum sepenuhnya. Kini adalah saatnya negara memberikan pengakuan yang pantas untuk pesantren,” demikian Cucun Ahmad Syamsurija. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *