Banyuwangi Beritalima.com – Sepuluh paket sabu-sabu (SS) seberat 6,57 gram berhasil digagalkan aparat Satnarkoba Polres Banyuwangi dari upaya peredaran. Dua pengedar asal Kota Genteng ditangkap dan dibawa ke Mapolres Banyuwangi guna menjalani pemeriksaan.
Operasi selama satu jam ini pertama kali menyasar sebuah rumah kontrakan di Jalan Arjuna Dusun Maron, Desa Genteng Kulon. Upaya pengungkapan peredaran SS ini berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (10/4/2017). Si penghuni rumah sewa, Hery Mulyadi alias Talep (36), ditangkap petugas karena menyimpan barang bukti kristal putih seberat 1,23 gram.
AKP Agung Setya Budi memaparkan, barang bukti narkotika golongan satu itu dikemas dalam 4 paket siap edar. Pelaku menyembunyikan SS dalam kemasan pembalut wanita. Dua bukti tersebut sudah disita bersama dengan satu timbangan digital, dua skrop mini, satu pipet kaca, satu unit HP Axio dan bukti pendukung yang lain.
“Sabu didapat Talep dari Muhammad Nur Arif. Uang dikirim melalui sistem transfer perbankkan. Sementara barang diranjau di Perumahan Driya Desa Genteng Wetan,” jelas Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, Selasa pagi (11/4/2017).
Keterangan yang diucapkan pelaku mendorong petugas untuk segera bergerak mencari pemasoknya. Atas petunjuk Talep yang malam itu dikeler, rombongan aparat Opsnal Satnarkoba bergegas meluncur menuju kediaman si pemasok di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
“Dalam operasi yang berselang kurang lebih satu jam, Nur Arif akhirnya berhasil diringkus. Kedua pelaku satu jaringan ini langsung kita bawa ke Mapolres Banyuwangi untuk menjalani penyidikan,” urai AKP Agung.
Selain menangkap Nur Arif, petugas juga menyita barang bukti sabu seberat 5,34 gram. Barang haram tersebut telah dikemas dalam 6 paket siap jual. Satu unit timbangan digital, HP Samsung, sekrop mini dan sejumlah alat bukti tambahannya lainnya turut dibawa ke mapolres.
Sabu yang dikuasai pelaku berasal dari Surabaya. Lelaki berinisial SB disebut-sebut Nur Arif selaku pemasok. Pola transaksi pembayaran melalui sistem transfer. Sedangkan SS dikirim melalui sistem ranjau di dekat Radio Tawangalun Genteng.
“SB masih dalam proses pengembangan. Karena tinggal di luar kota, tentu butuh waktu untuk bisa menangkapnya,” aku perwira asal Singojuruh. (Abi)