Sumbawa Barat NTB, beritalima.com _
Dalam Forum Yasinan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat di Central kediaman Bupati, Kamis malam
(24/01/2019), Bupati Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M memberikan sejumlah arahan kepada Kepala OPD dan masyarakat. Forum Yasinan juga dihadiri Prof. Yekyoum Kim dari Busan University of Foreign Studies Korea Selatan dan dua mahasiswanya.
Arahan Pertama dari Bupati adalah, masyarakat agar waspada dengan bencana alam. Cuaca ekstrim dapat menimbulkan bencana alam sewaktu-waktu. Presiden dan Gubernur hari ini (Kamis, Red) mengimbau masyarakat untuk waspada. Kepada Agen Gotong Royong, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Pabintrantibum memantau masyarakat. Berikan laporan secepatnya. Camat, Kades dan Lurah segera mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan BPBD Sumbawa Barat.
Kedua,Gubernur NTB telah membentuk Tim Percepatan Rencana Pembangunan Smelter dan Industri Turunannya di KSB.Lokasi pembangunannya di Maluk dengan luas lahan 850 hektar.Kepada Kepala Desa di Maluk siap-siap untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.Kemarin (Rabu, Red) tim apraisal atau penilai untuk pembebasan lahan mulai turun. ‘’Insya Allah smelter akan menjadi pembangkit ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan. Disnakertrans mulai sekarang berkoordinasi dengan PT. AMNT, apa saja spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,tahun 2022 smelterakan beroperasi. Siapkan SDM mulai sekarang, optimalkan BLK sesuai tenaga kerja yang dibutuhkan indsutri tersebut,” jelas Bupati.
Ketiga, Pembangunan Bendungan Tiu Sintung Insya Allah akan dimulai 2019. Ini sesuai pembahasan bersama Kementerian PUPR kemarin (Rabu, Red) di Jakarta. Dari 16 rencana pembangunan bendungan di Indonesia, KSB tahun ini paling siap. Kesiapan KSB karena partisipasi masyarakat yang tinggi. Semoga Tiu Sintung tidak terhambat seperti awal pembangunan Bendungan Bintang Bano. Kondusifitas daerah sangat dibutuhkan, jika tidak, Pemerintah akan menarik proyeknya. Pembangunan irigasi dari Bintang Bano sampai Poto Tano juga akan dimulai. Camat dan Kades beri informasi ke masyarakat agar menjaga kondusifitas.
Keempat, ada dua Tim Penertiban PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin) di KSB. Tim pertama bertugas menertibkan penambangan di Kecamatan Brang Ene, Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Tim kedua untuk Kecamatan Taliwang, Brang Rea, Seteluk dan Poto Tano. Tim penertiban beranggotakan lintas sektoral, mulai dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan lainnya. Penertiban adalah jalan keluar menjaga lingkungan. Banyak lubang yang terbentuk di bukit yang rawan terjadi longsong dan sungai tercemar. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat diharapkan mengajak warga tidak melakukan kegiatan PETI.
Kelima, Aparatur Sipil Negara Pendamping Rehabilitasi rumah korban gempa untuk intensif berkoordinasi dengan anggota Pokmas Plus. Bangun kerjasama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Agen Gotong Royong dan warga untuk percepatan pembangunan dan perbaikan rumah warga. ‘’Saya minta tolong tiga bulan kedepan, dorong pembangunan rumah warga, tata administrasi, buat SPJ penggunaan dana stimulan untuk pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa. Kasi kenang-kenangan Agen Gotong Royong dalam hal cara pengadministrasian yang baik dan rapi. Mari jaga kebersamaan dan kerjasama, gotong royong kita, ini sangat penting sebagai modal pembangunan.” imbuh Bupati.(B5.Rozak)