JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta berbicara mengenai lima modal utama atau komponen mendasar yang perlu dimiliki pemimpin Indonesia pada masa mendatang.
Anis Matta menjabarkan lima fitur tersebut saat menyampaikan Orasi Kebangsaan bertajuk ‘Fitur Pemimpin Peradapan’ usai melaunching Akademi Pemimpin Indonesia (API) partai Gelora Indonesia yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (17/8) malam.
Menurut Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 tersebut, API hadir untuk memberikan solusi kedua dari yang kita perlukan. “Kita ingin arah baru untuk membawa Indonesia jadi kekuatan kelima dunia. Untuk bisa melahirkan pemimpin besar, bisa membawa narasi besar, itulah misi utama API,” ungkap Anis membuka orasi kebangsaan ini.
Fitur atau komponen dasar pertama untuk melahirkan pemimpin adalah memiliki kesadaran mendalam oleh krisis. Menurut Anis, penting sekali jika pemimpin memiliki kesadaran mendalam akan krisis. Fitur kedua, memiliki semangat kepahlawanan dan tanggung jawab tinggi.
Fitur kedua, pemimpin itu punya semangat kepahlawanan nubuwwah, semangat kepahlawanaan profetik, punya apa yang kita sebut sebagai profetik heroism. Jadi, pemimpin itu merasa memiliki tanggung jawab pribadi atas masalah bangsanya, bahwa krisis ini secara pribadi adalah panggilan dirinya. Dan, panggilan inilah yang dia jawab.
“Ciri yang menandai para pahlawan yang memiliki semangat nubuwwah itu yakni semangat pertangungajawaban baik kepada Allah, manusia, dan sejarah yaitu kepada generasi yang akan datang,” laki-laki kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 tersebut.
Fitur ketiga, pemimpin yang membicarakan solusi bukan masalah. Pemimpin yang memiliki agama sebagai pegangan, punya pengetahuan untuk mengaplikasikan cara bekerja. Pemimpin itu harus mempunyai kemampuan menggabungkan antara elemen agama dan pengetahuan.
Dalam makna itu, baru ketemu dengan persoalan utama bahwa dalam krisis besar manusia dibutuhkan agama sebagai pegangan dan pengetahuan sebagai cara kerja. Memadukan agama dan pengetahuan adalah narasi besar sepanjang peradaban.
“Di samping agama, adalah pengetahuan. Pengetahuan menjadi sumber pemberdayaan. Pengetahuan itu adalah kekuatan. Jadi, kalau kita ingin buat suatu kapasitas bangsa, kita harus buat mereka berpengetahuan. Memadukan agama dan pengetahuan adalah asas kita masuk dalam komponen narasi sangat penting,” ucap dia.
Menurut Anis, sangat penting apabila seorang pemimpin meletakkan rakyat menjadi nomor satu atas segalanya. Dia menyebut suatu negara akan maju apabila masyarakat diutamakan. Contoh Uni Soviet bubar karena menomorduakan rakyat.
“Dalam narasi dan peta jalan menggabungkan agama dan pengetahuan ini, kita harus meletakkan masyarakat sebagai prioritas utama karena itu sumber utama kekuatan negara. Masyarakat kuat kalau tujuan hidup jelas, dan sumber keberdayaannya pengetahuannya ada.”
“
Agama, pengetahuan dan masyarakat ini yang jadi komponen dasar peta jalan yang kita lalui. Kalau kita bicara Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia, inilah ketiga komponen dasarnya, yaitu mendahulukan masyarakat, agama dan pengetahuan sebagai sumber keberdayaannya. Setelah itu barulah kita melangkah ke yang lainnya, masuk ke standar umum yaitu militer, teknologi dan seterusnya.”
Fitur keempat, pemimpin yang akan dilahirkan Gelora adalah pemimpin yang juga sebagai pemersatu bangsa dalam hal apapun. Dan, kelima fitur efektifitas, yakni pemimpin yang mampu merealisasikan kerjanya menjadi nyata dan bukan hanya wacana.
Yang dimaksud efektifitas itu, pemimpin yang ingin kita lahirkan bukan hanya mengerti apa yang dia mau, bukan hanya mengerti bicara narasi yang dia bawa, tapi juga buat narasi itu bekerja dalam kehidupan yang real, bagaimana rencana itu tereksekusi dengan baik dalam kenyataan.
Jadi, di luar punya rasa tanggung jawab dan pengetahuan luas, mereka juga mampu merealisasikan mimpi itu, mereka adalah pemimpin yang efektif. Anis yakin jika lima fitur ini dimiliki seseorang, Indonesia dapat menjadi negara lebih baik dari sekarang.
Dia menyebut, lima fitur itu akan digunakan sebagai indikator Gelora dalam mencetak pemimpin berkualitas. “Wadah ini, partai ini, menjadi organisasi melahirkan bakat-bakat terbaik untuk memimpin Indonesia dan bangsa yang akan datang,” demikian Muhammad Anis Matta. (akhir)