Dampak Corona, di Sumenep Lockdown di Kawasan Santri

  • Whatsapp

SUMENEP, beritalima.com|Meski kegiatan belajar mengajar di pendidikan formal diliburkan dan siswa diminta belajar di rumahnya masing-masing hingga 29 Maret ke depan, akan tetapi kegiatan proses belajar dan mengaji di pondok pesantren tetap berjalan seperti biasanya.

Hanya saja, memang pasca diberlakukannya status waspada penyebaran virus corona di Sumenep, pengawasan pendidikan di pondok pesantren lebih diperketat dari hari-hari biasanya.

Seperti halnya yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darurrahman Pangarangan sumenep Pihak pengasuh pondok pesantren tidak sampai meliburkan para santri-santriwati mereka.

Akan tetapi, pihak pondok pesantren memberlakukan aturan lockdown dengan tidak memperbolehkan santrinya pulang dan keluar kompleks pesantren.

Begitu pula sebaliknya, pihak luar seperti tamu, termasuk orang tua santri untuk sementara tidak diperbolehkan menemui anaknya di pesantren.

Pengasuh Pondok Pesantren Darurrahman Abuya Ach. Fadlan Masykuri menyampaikan, pihak Pesantren Darurrahman dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, sudah mengeluarkan surat atau aturan bagi para santri.

Pertama, tidak mengizinkan santri dan santriwati pulang, tidak diperkenankan keluar kompleks pesantren, orang tua atau wali santri tidak diperbolehkan menemui anaknya di pesantren, tamu pesantren diwajibkan mencuci tangan menggunakan antiseptik.

“Kemudian, pihak pesantren juga membuat tim satgas khusus pencegahan corona guna menjaga, mengawasi, dan melindungi para santri dan komponen pesantren secara umum atas mewabahnya virus corona yang sedang viral saat ini,” jelas Fillah, Kamis 19 Maret 2020.

Selanjutnya Menurut Fillah Selaku Ketua Pondok , untuk sementara waktu, para santri bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya di kantin kompleks pesantren. Ini sebagai langkah ikhtiar lahiriah dari pengurus pesantren.

Mereka pun diarahkan untuk membersihkan lingkungan dan mewajibkan cuci tangan memakai antiseptik. Begitu pula ketika ada tamu dari luar, maka diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu memakai antiseptik dan memarkir kendaraan di luar kompleks pesantren.

Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi, kewaspadaan dan untuk memperketat pengawasan pihak pesantren agar wabah virus corona atau Covid-19 tidak berdampak terhadap santri dan pengurus pondok pesantren secara keseluruhan.

“Kami juga mengarahkan para santri untuk melakukan bersih-bersih lingkungan kompleks pesantren baik di asrama, masjid dan madrasah,” jelasnya.

Lanjutnya, langkah-langkah dan aturan dari pesantren ini, menjadi ikhtiar memproteksi para santri dari dalam kompleks pesantren dan orang dari luar harus steril dengan mencuci tangan menggunakan cairan antiseptik.

Selain memperketat pengawasan, Rusdi juga menyebut bahwa pihak pesantren menerapkan bersih-bersih lingkungan pesantren, mulai dari kamar, asrama, halaman, dan masjid.

(lzi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait