Timika,beritalima.com. Di wilayah Kabupaten Timika, tanaman jenis Hortikultura mempunyai nilai jual yang bagus dipasaran, selain itu tanaman ini dapat memberi manfaat untuk masyarakat dalam menyediakan makanan yang bergizi dan sehat. Hal tersebut yang mendorong sebagian besar para petani di kabupaten Timika, memilih tanaman Holtikultura sebagai tanaman utama diperkebunan dalam sepanjang tahun, Senin (04/01).
Kali ini, hasil panen dari tanaman Holtikultura dari jenis buah-buahan juga dirasakan oleh kelompok Tani “Mandiri” yang merupakan binaan Kodim1710/Mimika. Dipimpin langsung oleh Dandim 1710/Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya, Kelompok Tani “Mandiri” menggelar panen bersama tanaman holtikultura jenis melon bertempat Jl. Poros Pomako Sp.4 Jalur 7 Distrik Wania Kab. Timika.
Dalam sambutanya, Dandim 1710/Mimika menyampaikan Apresiasi serta dukungannya kepada kelompok Tani “Mandiri” yang telah membantu program pemerintah dalam penyediaan kebutuhan masyarakat terlebih dalam situasi pandemi covid 19 saat ini. Namun, pasca panen hal yang tentu dipikirkan oleh para petani adalah bagaimana agar hasil dapat dipasarkan sehingga dapat menguntungkan petani, maka sangat diperlukan pendampingan dari TNI dan Pemda.
“TNI bersama dengan Pemda memiliki tugas dalam pendampingan kepada para petani, namun kendala yang dihadapi petani di SP4 saat ini adalah masalah debit air yang masih tinggi, guna menormalisasi aliran air, Kodim 1710/Mimika akan mengupayakan melalui kegiatan karya bakti”kata Dandim.
Lebih lanjut Dandim menambahkan bahwa, perlu adanya hubungan saling menguntungkan antara petani dan pengepul. Disinilah peran pendampingan yang dilakukan Koptu Jamal, Babinsa dari Kodim 1710/Mimika, untuk menjembatani hubungan para petani dengan Pemda melalui Dinas Pertanian, sehingga bisa memberikan penyuluhan, sharing maupun kebutuhan pupuk bagi petani.
Sementara itu, Bapak Untung Ketua Kelompok Tani Mandiri Jaya sangat berterimakasih kepada Kodim 1710/Mimika khususnya kepada Babinsa Koptu Jamal yang selalu mendampingi kelompok Tani “Mandiri” mulai dari pengolahan lahan, masa tanam sampai dengan panen serta menjembatani antara kelompok tani dengan Dinas Pertanian dalam pemberian penyuluhan maupun ketersediaan pupuk.
(Timika/lasatia)