TRENGGALEK, beritalima. com
Kebakaran Pasar Pon Trenggalek beberapa waktu lalu, menyisakan duka mendalam bagi para korban. Bencana yang sedang diselidiki tim Laboratorium Forensik (labfor) Polda Jatim itu menghabiskan hampir seluruh isi Pasar Pon dan telah menghanguskan 703 kios. Sebagai bentuk kepedulian dan bukti akan hadirnya negara, Pemerintah Kabupaten Trenggalek dibantu unsur jajaran terkait langsung mendirikan Posko Terpadu guna mempermudah dalam pengumpulan data dan informasi terkait keluhan pedagang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek berkoordinasi dengan Forkopimda dan stakeholder terkait bergerak cepat untuk membentuk tim terpadu dalam penanganan pasca kebakaran Pasar Pon.
Setelah tim terbentuk, tanpa menunggu waktu lama segera dibuat posko terpadu layanan informasi, penanganan dan keluhan terkait bencana kebakaran. Posko didirikan di halaman eks Kantor Dispendukcapil Trenggalek jalan Dewi Sartika Nomor 4 , sebelah selatan dari Pasar Pon.
“Posko itu dirikan oleh Pemkab, selain untuk memberikan informasi dan keluhan terkait penanganan solutif kebakaran Pasar Pon, juga untuk melakukan pendataan pedagang dan menginventarisir kerugian mereka. Personel yang ditempatkan, terdiri dari stakeholder terkait, diantaranya dari unsur Pegawai Pemkab, TNI dan Polri, ” terang Letkol Inf. Dodik Novianto, Dandim 0806 Trenggalek saat dikonfirmasi beritalima. com, via telephone Rabu (29/8).
Menurut Dandim, pendataan ini dilakukan untuk mengumpulkan data riil berapa jumlah pedagang Pasar Pon, sekaligus berapa besar kerugian yang mereka alami sehingga nanti bisa segera dirumuskan solusi oleh pihak terkait.
Letnan Kolonel Infantri yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Batalion 511 Blitar ini juga menyampaikan, bahwa pihaknya hanya bersifat membantu, sedangkan untuk hal teknis n kebijakan lanjutan ada di otoritas pemerintah daerah.
“Kebetulan pak Bupati Emil Dardak, sedang dalam rangkaian akhir ibadah haji dan setelah mendengar bencana ini beliau akan segera kembali ke Indonesia tidak mengikuti jadwal umum dari rombongan haji. Sedangkan pihak kami dalam hal ini kodim 0806 Trenggalek sifatnya hanya membantu agar semuanya bisa terlaksana sesuai rencana, ” ungkapnya.
Masih menurut Dandim, Bupati dan Wabup Trenggalek telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur serta Kementerian terkait kejadian ini, agar segera mendapatkan dukungan baik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
“Posko ini tidak hanya untuk melakukan pendataan saja, tim terpadu yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Komindag, Dinsos dan unsur lain juga akan menyediakan perawat dan tenaga psikiater guna membantu recovery dampak psikis pedagang atas kejadian ini, pasalnya tak sedikit dari pedagang yang mengalami trauma,” pungkas perwira menengah asli Jember ini. (HeR)