Komandan Pangakalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka, bertindak sebagai Irup pada upacara Tujuhbelasan yang berlangsung di lapangan upacara Praja Raksaka Kodam IX/Udayana Kepaon Denpasar, Senin (17/4).
Upacara tujuh belasan ini diawali dengan menaikkan bendera merah putih, pembacaan Pancasila oleh inspektur upacara diikuti oleh seluruh peserta upacara, pembacaan pembukaan UUD 1945, pengucapan Sapta Marga dan pembacaan Panca Prasetia Korpri, yang diikuti oleh Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS se Garnizun Denpasar dengan Komandan Upacara Mayor Laut (PM) Andi Risal, S.H., yang kesehariannya sebagai Dandenpomal Lanal Denpasar.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam dalam amanatnya yang dibacakan Danlanal Denpasar, menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan atas kinerja yang tidak pernah surut hingga saat ini.
Hal ini menunjukkan bahwa para prajurit dan Pns TNI adalah insan-insan yang bertaqwa, setia dan rela berkorban dengan tulus. Panglima TNI juga turut prihatin terhadap saudara-saudara kita di Ponorogo yang sedang tertimpa musibah akibat bencana tanah longsor.
Lebih lanjut Panglima TNI juga menegaskan dan memerintahkan untuk bersikap netral terhadap pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di 101 daerah dari tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota serta dapat melaksanakan pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi Panglima TNI lebih jauh menyampaikan bahwa telah muncul kelompok baru yaitu “Cyber Narcoterorism” yang menggunakan dunia maya sebagi wahana untuk mengedarkan dan meyalahgunakan Narkotika yang hasilnya digunakan untuk kegiatan terorisme. Kegiatan ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
Panglima TNI menekankan pada prajurit dijajarannya dimanapun bertugas harus peka dan siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan karena terkena bencana alam, serta penyalahgunaan Narkoba, khusus bagi prajurit TNI yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba yang merusak citra positif TNI di masyrakat akan diberikan sanksi berat, bahkan sampai pemecatan sesuai aturan yang berlaku.
Panglima juga mengingatkan prajuritnya untuk tetap waspada terhadap ancaman terorisme serta penyebaran informasi dan berita bohong (hoax) melalui media sosial yang meyebabkan perpecahan persatuan dan kesatuan, Kebhinekaan Tunggal Ika dan munculnya radikalisme.
“semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kesehatan dan kekuatan, serta petunjuk-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada TNI dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.