MADIUN, beritalima.com- Komandan Komando Resort Militer 081 Dhirotsaha Jaya (Danrem 081/DSJ) Madiun, Kol Inf.Piek Bubyakto, menjamin kasus penganiayaan atas wartawan oleh oknum anggota TNI-AD seperti yang menimpa kontributor Net TV wilayah Madiun-Ponorogo, Sony Misdiananto, saat melakukan liputan kegiatan ritual ziarah para pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Selaku komandan tertinggi TNI-AD di wilayah terotorial jajaran Korem 081/DSJ, perwira dengan tiga melati di pundaknya ini, juga meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Minggu 2 Oktober 2016 kemarin. “Saya menjamin tidak akan ada lagi kasus serupa (oknum TNI-AD menganiaya wartawan) di masa yang akan datang. Saya juga meminta maaf atas apa yang terjadi,” kata Danrem 081/DSJ Madiun, Kol.Piek Budyakto, dengan didampingi Dan Yon Infanteri Para Raider 501/Bajrayudha, Letkol Inf.Tedy Aulia, kepada wartawan, Selasa 4 Oktober 2016. Menurutnya lagi, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Untuk itu, Danrem berjanji di masa yang akan datang lebih mengedepankan kerja yang bagus dengan wartawan. Selain itu, juga akan melakukan intropeksi ke dalam. “Kami ini bagian dari masyarakat. Dan kami juga dari rakyat. Kita semua ini sama,” pungkasnya. Komandan Batalion Infanteri Para Raider 501/Bajrayuda, Letkol Inf.Tedy Aulia, menambahkan, semua anggotanya yang terlibat pengamanan di lokasi kejadian, sudah diperiksa oleh Denpom V/I Madiun, dengan status terperiksa. “Sudah dilakukan pemeriksaan di Denpom dengan status terperiksa. Hal lainnya, saya tidak bisa berkomentar. Karena itu sudah menjadi wewenang penyidik Denpom,” terang Komandan Batalion Infanteri Para Raider 501/Bajrayudha, Letkol Inf.Tedy Aulia, kepada wartawan. Diberitakan sebelumnya, kontributor Net TV wilayah Madiun-Ponorogo, Jawa Timur, Sony Misdiananto, dianiaya oleh oknum TNI dari kesatuan Batalion Infanteri Para Raider 501/Bajrayudha, saat melakukan liputan konvoi para pendekar PSHT yang pulang dari ziarah, di dekat perempatan Tek,an Kota Madiun. Insiden ini bermula, saat ada salah satu peserta konvoi, menyerempet penggunana jalan lain. Melihat kejadian itu, beberapa anggota TNI dari 501/Bajrayudha, mengejar pelaku. Hal ini diketahui oleh Sony dan bermadsud mengambil gambar. Namun rupanya, ada oknum TNI yang tidak suka saat Sony mengambil gambar. Kemudian Soy di piting dari belakang dan dibawa ke pos serta dianiaya. Tak hanya itu, kartu memori kamera juga dikeluarkan dan dipatahkan. Tak terima diperlakukan semena-mena oleh oknum TNI, kemudian dengan didampingi management Net TV, Sony melapor ke Denpom V/I Madiun. Selain mendapat perhatian dari petinggi, insiden ini juga memicu reaksi para wartawan di seluruh Indonesia dengan melakukan aksi keprihatinan. Termasuk yang dilakukan beberapa wartawan di perempatan Tek,an Kota Madiun, Selasa 4 Oktober 2016. (Dibyo).