KEDIRI, Rehabilitasi sumur baru pasca amblesnya 137 sumur milik warga Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, Danrem 082/CPYJ Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo S.I.P secara sah dan resmi mengamini berakhirnya pembangunan 10 sumur baru, sekaligus menyerahkan sepenuhnya fungsi dari sumur-sumur tersebut kepada warga. Didampingi Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), Pabung Kodim Kediri, Mayor Inf Puguh Jatmiko, Danramil Puncu, Kapten Inf M.Walifatma, Kapolsek Puncu, AKP M.Fuadi dan Camat Puncu Hadi Subagya, orang nomor satu dijajaran Korem 082/CPYJ secara simbolis memutar anak kran air sebagai tanda penyerahan sumur baru hasil rehabilitasi selama sepekan lebih, rabu (07/06/2017)
“Meski bantuan begitu banyak mengalir ke desa kami, dari relawan, dari dermawan, dari simpatisan, tetapi kami warga Desa Manggis menganggap bantuan paling berharga ialah pembangunan sumur-sumur yang ada di desa kami, tapi ingat, itu bukan berarti kami tidak menghargai bantuan yang lainnya, tapi hanya sekedar mengungkapkan apa yang kami lihat ,apa yang kami dengar, apa yang kami rasakan,” ujar Ahmad Busro, saat menyuarakan pandangannya sebagai perwakilan warga Desa Manggis didepan para hadirin yang ada dilokasi peresmian tersebut.
Acara tersebut juga dihadiri Kabag Ops Polres Kediri ,Kompol Sunardi, Kepala BNPB Kabupaten Kediri, Bayu Adi Santoso serta seluruh anggota BPD Desa Manggis dan Ketua RT / RW se Desa Manggis. Selain itu, Danrem 082/CPYJ secara langsung menyerahkan bantuan sosial berupa 137 paket sembako kepada 137 KK yang terkena musibah sumur ambles di Desa Manggis ini.
“Ini bukti, sekali lagi ini kami buktikan, TNI menwujudkan kemanunggalannya dengan rakyat, termasuk dengan warga Desa Manggis saat ini. Air merupakan sumber kehidupan, kita tidak bisa lepas dari air, kita tidak bisa hidup tanpa air. Dalam konsep Pancasila, gotongroyong bagian dari cii khas kita sebagai bangsa Indonesia, itu tidak bisa dibuang begitu saja, itu bagian dari identitas kita. Kami juga mengajak dermawan lainnya yang peduli terhadap sesama untuk membantu saudara-saudara kita disini,” kata Danrem 082/CPYJ Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo S.I.P
Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengkonfirmasikan, untuk melakukan rehabilitasi pembangunan sumur baru, banyak sekali tantangan saat melaksanakannya, dari pipanisasi yang patah, kabel instalasi putus, rusaknya mesin hingga pengulangan pengeboran sumur, dan menurutnya itu semua perlu kesabaran. Kedalaman rata-rata pengeboran mencapai lebih dari 25 meter, juga menambah tingkat kesulitan level tinggi harus diterjang, apalagi pada kedalaman tersebut, lapisan tanah didalam permukaan cukup keras dan berbatu.