PULANG PISAU, beritalima.com – Danrem 102 /PJG Kolonel Arm H. M Naudi Nurdika ikut Serta dalam acara panen padi perdana dari hasil program cetak sawah di Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, Minggu (10/9/2017).
Adapun luasan lahan yang di panen sebanyak 30 hektar dari 146 hektar, hal-hal yang menjadi permasalahan yang cukup sulit adalah dengan adanya hama tikus, Serta tidak lepas juga peran serta semua pihak atau Perlu kerja sama antar masyarakat petani dan pemerintah serta kerja keras petaninya sendiri untuk mengatasi permasalahanya.
” Pada acara panen perdana ini Danrem 102 /PJG secara simbolis bersama sejumlah pejabat yang hadir untuk dimulainya Panen perdana tersebut pada lahan yang siap panen seluas 25 hektar.
Pada kegiatan tersebut ikut serta juga Dandim 1011/Klk Letnan Kolonel Inf.Ahmad Syaikhu, Wakil Bupati Pulang Pisau Puji Narang, Kepala BPTP Provinsi Kalteng Fery Muner, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto, Kasiter korem 102/pjh dan para Muspida Kecamatan Maliku kepala desa serta masyarakat Kelompok Tani Sri Lestari di Desa Tahai Jaya. Pada penyampaian Danrem 102/ Pjg Kolonel Arm H.M Naudi Nurdika, terlebih dahulu Danrem menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta dan bekerjasama sehingga dapat terlaksananya panen perdana tersebut.
“Di harapkan kepada para petani harus tetap bersemangat dalam rangka melaksanakan peningkatan sewasembada terutama pertanian dalam peningkatan bidang pertanian ini akan selalu didukung oleh semua pihak termasuk pemerintah kabupaten Pulang pisau dan didampingi langsung oleh TNI, ” ungkap Danrem.
Dengan hasil panen yang baik maka akan mengarah pada arah kesejahteraan masyarakat terutama para petani padi ini sehingga, berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat yang maju dan mandiri.
Dalam sambutan Bupati yang di wakili oleh Wakil Bupati, bahwa ucapan terima kasih kepada Bapak Danrem 102/Pjg dan jajaran yang berkenan hadir, juga para petani dan masyarakat. Dengan dapat di laksanakannya panen perdana ini maka sudah dapat membuktikan dan menunjukkan sebuah semangat dan kemauan masyarakat untuk melakukan peningkatan dan perubahan untuk menjadi masyarakat yang sejahtera, mandiri dan selalu berinopasi untuk menuju ke arah kemajuan, dari data BPS tahun 2017, kabupaten Pulang Pisau merupakan penyumbang beras terbesar kedua di KalimantanTengah setelah Kabupaten Kapuas.
“Untuk pengembangan serta peningkatan tanaman padi di Kabupaten Pulpis 2017 seluas 24.117 ha. Adapun luasan panen 35.335ha. Di kecamatan. Maliku peningkatan luas lahan 2.561 ha, luasan panen 2000 ha. Desa Tahai Jaya pengembangan seluas 660 ha, 630 sudah panen,
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pulang Pisau dan TNI AD Korem 102 /PJG yang telah membantu, mendorong, memberi semangat kepada para petani di wilayah ini,sehingga para petani sangat bergairah dan bersemangat dalam bekerja, untuk Kerja sama ini agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi juga tidak lupa Mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha Esa , atas panen perdana di lahan cetak sawah di Tahai Jaya ini. -TNI AD bersifat membantu, mendorong dan mendampingi petani agar senantiasa bekerja dengan giat serta penuh semangat. Perlu disadari bahwa dengan kerja keras dan semangat maka petani akan maju. Profesi sebagai petani merupakan profesi yang menjanjikan, sepanjang dilakukan dengan kerja keras dan sesuai arahan para penyuluh pertanian. Secara umum panen bisa dua kali setahun, bahkan di lahan subur dan diolah dengan baik bisa panen tiga kali setahun.
Sebagai gambaran, dengan luas lahan yang sama bila dibandingkan dengan budidaya sawit, petani padi lebih tinggi hasilnya. -Berkaitan dengan simpukan dan jerami jangan dibakar, akan menimbulkan bahaya kabut asap. Ada rekayasa dari BPPT berupa zat penghancur kayu maupun jerami, yang dapat digunakan petani.
Pada saat sesi tanya jawab, terdapat beberapa masalah sbb.: pertama masalah simpukan, solusinya adalah : a. Dengan memberi bio composer untuk menghancurkan kayu-kayuan. b. Memisahkan antara kayu dan tanah selanjutnya dirapikan dan bisa ditanami jagung. Kedua Distribusi BBM, solusinya : Bapak Camat selaku kepala wilayah dibantu stakeholder yang lain agar berkoordinasi dengan SPBU untuk mengatur pendistribusian. Pendistribusian pupuk, solusinya tepat waktu dan taati aturan yang digariskan Distanak, melalui mekanisme di Poktan Masalah tanah di cetakan sawah yang berlubang dan tidak rata, solusinya masukkan simpukan dan ratakan, dalam waktu tertentu akan membusuk dan bercampur dengan tanah yang lain, akhirnya sawah jadi rata. Dari permasalahan dan jalan keluar yang di sampaikan membuat para petani setempat tambah bersemangat lagi.
**KH*MISRAN HARIS**