SAMPANG, BeritaLima.com – Dapat kucuran dana program bantuan keuangan (BK) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tahun anggaran 2024 sebesar Rp 200 Juta Pemerintah desa (Pemdes) Buker, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura diduga tak paham petunjuk teknis (Juknis) pekerjaan.
Bagaimana tidak, kegiatan proyek fisik pembangunan plengsengan yang baru saja rampung itu dikerjakan asal jadi, terbukti dari pantauan Media ini terdapat beberapa sisi rongga batu masih kelihatan dan tidak pada sisi tebing.
“Saya biasa ikut garap program Desa mas, tapi saya lihat fisik proyek ini banyak kekurangan, pertama galiannya, itu ada beberapa bagian yang kelihatan rongga batu pondasinya,” ucap warga sekitar inisial R, Minggu (26/1/2025).
Menurutnya, banyak kejanggalan dalam proyek yang berpotensi mempengaruhi kualitas pada bangunan, ada pohon yang dibiarkan tidak di tebang, dan papan namanya juga hingga pekerjaan rampung tidak pernah dipasang.
“Kami sebagai warga merasa kecewa terhadap pelaksana, yang mengabaikan kewajiban pemasangan papan informasi proyek. Sebab, dilokasi proyek yang terletak di dusun Kapasan ini tidak terpasang papan informasi ataupun batu prasasti yang terpampang dilokasi,” sesalnya.
“Selain itu, ada satu sisi yang terlihat lucu plengsengan dibangun tidak pada sisi tebing, itu plengsengan apa pondasi pagar,” timpalnya.
Sementara itu, menurut Moh. Ilyas Pj Kepala Desa Buker saat dikonfirmasi mengatakan bahwa proyek pembangunan plengsengan itu merupakan program bantuan keuangan (BK) Pemprov Jatim kepada Pemdes Buker, dengan total anggaran Rp 200 juta.
“Itu pekerjaan BK mas, volume panjangnya 200 meter, tinggi 80 cm, dan pondasinya 40 cm,” katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp .
Disinggung perihal tidak ada papan informasi dilokasi, Moh. Ilyas tidak mengelak bahwa proyek tersebut papan nama belum terpasang dengan alasan belum datang dan tidak mengetahui contoh papan informasi. Namun kata dia, proyek tersebut dikerjakan oleh pihak desa melalui tim pelaksana kegiatan (TPK).
“Itu belum datang papan informasinya saya masih menunggu contoh, contohnya seperti apa,” paparnya.
Lebih lanjut, Moh. Ilyas menjelaskan bahwa secara tehnik pekerjaan, dan galian pondasi pada proyek plengsengan yang ia garap itu sudah sesuai. Terkait adanya pohon tidak di tebang kata dia, atas permintaan warga agar tidak ditebang dengan alasan sebagai penahan.
“Kalau menurut saya, pekerjaan itu sudah sesuai, tapi kalau pohon yang tidak ditebang itu atas permintaan warga agar tidak ditebang,” jelasnya. (FA)