Dari Bukti CCTV, Wankum FC Laporkan Balik Syahril ke Polrestabes Surabaya

  • Whatsapp

Surabaya – beritalima.com, Keributan turnamen Futsal babak penyisihan Kapolres Tanjung Perak Cup antara Wankum FC dan Rawon, akhirnya lari ke ranah hukum.

Ketua devisi Olahraga Pokja Wankum Yudha Wardhana menyatakan sebelumnya kedua belah pihak sudah didamaikan oleh panitia dan sudah saling memaafkan. Namun pihaknya mengaku kaget ketika mendapat informasi bahwa pihak Rawon FC malah membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

“Saya kaget ketika menerima informasi bahwa turnamen dihentikan sementara karena pihak sana (Rawon FC-red) melaporkan Wankum FC ke polisi, padahal sebelumnya sudah clear dan masing-masing sudah memaafkan,” ujar wartawan Net TV ini, Rabu (21/8/2019).

Terlebih lagi lanjut Yudha, pernyataan Syahril selaku pelapor sama sekali tidak sesuai fakta yang ada. Dan pihaknya menjamin bahwa apa yang disampaikan Syahril tidak benar.

“Saya ngomong seperti ini bukan tanpa bukti, ada bukti rekaman CCTV yang sudah kita dapat siapa yang memicu pertengkaran. Dan saya yang berusaha melerai malah dipukul sama dia. Tapi dia malah memutar balikkan fakta,” ujarnya.

Lebin lanjut Yudha menyatakan, sebenarnya pihak Wankum tidak ingin kasus ini menjadi panjang karena menghormati profesi kita sebagai jurnalis. Namun, sikap berbeda malah ditunjukkan dari pihak mereka yang membuat perkara ini menjadi panjang, dan terkesan mengintimidasi anggota Wankum dengan kata-kata melalui Whatsaap.

“Kita sudah pegang bukti-bukti, termasuk bukti screenshot pemberitaan sejumlah media, dan kita akan laporkan itu ke polisi,” ujarnya.

Selain itu, seluruh tim dan Official Wankum FC juga meminta maaf pada seluruh tim yang gagal bertanding hari ini akibat adanya kejadian tersebut.

“Tentunya ini diluar kehendak kita semua, kami juga meminta maaf pada tim yang gagal bertanding hari ini”katanya.

Seperti diketahui, Turnamen Futsal Piala Kapolres Tanjung Perak resmi dibuka pada Senin (19/8/2019), di GOR Mangga Dua Surabaya.

Terpisah, Kuasa hukum Wankum FC Andry Ermawan menyatakan pihaknya melaporkan kasus pemukulan ini ke Polrestabes Surabaya karena upaya kekeluargaan gagal dilakukan.

“Kita (wankum) sudah bersedia diajak untuk mediasi karena pada prinsipnya sama-sama jurnalis, namun pihak sana malah tidak datang saat diundang untuk mediasi. Bahkan panitia pun sudah melakukan berbagai cara supaya mereka bersedia dimediasi tapi tidak berhasil,” ujarnya.

Terlebih lagi, segala pemberitaan yang dibuat versi mereka jauh dari fakta yang ada. Diantaranya dalam pemberitaan ditulis bahwa Wankum melakukan pengeroyoan, terus membenturkan kepala ke tembok.

“Di Goal Mangga Dua mana ada tembok, selain itu juga disebut bahwa tidak ada satupun pihak yang berusaha melarai padahal dalam rekaman CCTV jelas bahwa teman-teman melerai tapi malah dipukul,” tambahnya.

Sementara ketua panitia dalam turnamen ini Narendra Bakrie menyatakan bahwa pihaknya sebelumnya sudah berusaha memediasi kedua belah pihak. Namun pihak Rawon FC tidak bersedia dan memilih jalur hukum. (Han)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *