Jakarta, 11 Februari 2019 (Humas Bakamla RI)— Tidak hanya dibekali dengan kemampuan fisik, namun ratusan CPNS Bakamla yang sedang menjalani masa pendidikan Latihan Dasar Militer (Latsarmil) ini juga menerima pembekalan teori Ilmu Medan dan Membaca Peta (IMMP) dan ilmu kesehatan lapangan dalam dua sesi yang berbeda, di Markas Yonif 10 Mar/Satria Bhumi Yudha, Setokok, Batam, Senin (11/2).
Siang itu seperti biasa, dua ratus siswa Latsarmil menjalani rutinitas latihan fisik dengan lari siang mengelilingi lapangan, sedangkan pagi dan sore harinya diisi dengan mengikuti pembekalan di kelas dengan dua materi yang berbeda. Materi pertama yaitu tentang IMMP, dberikan kepada para calon paramiliter yang akan segera bertugas menjaga laut nusantara ini agar tidak tersesat saat berada di laut maupun di darat, dapat mengenali medan dan mengetahui posisinya meskipun tanpa peta dan GPS.
Menjelang sore, siswa dibekali dengan ilmu pertolongan pertama terhadap korban yang tidak sadarkan diri dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP). Hal ini merupakan langkah pertama pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan untuk menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.
Pembekalan materi kesehatan lapangan tentang resusitasi jantung paru diberikan oleh Sertu Rum Alriyadi Suryadi Jaya Mahendra. Diajarkannya 3 langkah pemeriksaan ABC yaitu Airway (saluran napas), Breathing (bernapas) dan Circulation (peredaran darah). Langkah ini perlu dilakukan ketika menangani orang yang tidak sadarkan diri, sebelum memberikan pertolongan lain. Yaitu dengan membuka saluran napas, mengusahakan agar si pasien bernapas, dan kemudian memeriksa kelancaran peredaran darahnya dari denyut nadi atau petunjuk lain seperti kewajaran warna kulitnya.
Terlihat antusiasme para siswa ketika menerima bekal ilmu tersebut. Berlokasi di Balai Prajurit, siswa dapat dengan nyaman melakukan praktek secara langsung secara bergantian dengan menggunakan objek RJP satu sama lain. Dengan latihan ini para siswa diharapkan memiliki bekal untuk mengenali tanda gangguan sirkulasi, dapat memberikan bantuan hidup dasar pada penderita henti jantung, dapat mengenali tanda sumbatan jalan napas, dan mengenali tanda-tanda terjadinya gangguan pernapasan. Sehingga selanjutnya ketika sudah bertugas di lapangan personel paramiliter ini dapat memberikan tindakan bantuan hidup dasar secara cepat dan tepat.